Wakil Ketua Komisi X DPR Soroti Atlet Fornas Tewas di Gili Trawangan

Posted on

Wakil Ketua (Waka) Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyoroti tewasnya Haryo Wijoseno (HW), peserta Festival Olahraga Nasional (Fornas) VIII 2025 asal Sleman, Yogyakarta. Atlet cabang olahraga gateball berusia 64 tahun itu meninggal dunia saat berwisata di perairan Gili Trawangan, Lombok Utara, Kamis (24/7/2025).

Ari, sapaan Lalu Hadrian, meminta kepada panitia Fornas VIII, pengurus Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) NTB, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional standar (SOP) pengamanan dan kesehatan di destinasi wisata yang dikunjungi peserta Fornas.

“Panitia harus menyusun protokol terpadu antara dunia olahraga dan sektor pariwisata, terutama untuk kegiatan luar ruang,” kata Ari melalui keterangannya, Jumat (25/7/2025).

Menurut politikus PKB itu, pemerintah harus lebih serius dalam membuat SOP medical tourism readiness, termasuk fasilitas pertolongan pertama dan komunikasi cepat antarinstansi di kawasan destinasi wisata.

“Kita harus punya standar pelatihan operator wisata air dan pemandu wisata sesuai sertifikasi keselamatan nasional,” kata Ari.

Menurutnya, kejadian ini seharusnya menjadi refleksi kolektif atas pentingnya penguatan standar keselamatan dalam setiap rangkaian kegiatan berskala nasional, khususnya di lokasi wisata alam seperti snorkeling, pendakian, atau aktivitas luar ruang lainnya.

“Kita belum genap sebulan meninggalnya wisatawan asal Brasil saat mendaki Gunung Rinjani menjadi pelajaran. Dua kejadian ini tidak bisa kita anggap sebagai insiden biasa,” ujar anggota DPR dapil NTB II itu.

NTB sebagai destinasi wisata unggulan nasional, Ari melanjutkan, harus menjadikan keselamatan dan mitigasi risiko sebagai prioritas utama.

“Bukan sekadar pelengkap brosur promosi. Saya sangat menyayangkan bahwa kegiatan akbar ini tidak diawali dengan doa bersama lintas agama yang terkoordinasi secara resmi,” tegasnya.

Dia pun menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Haryo yang diduga terkena serangan jantung sesuai melakukan aktivitas snorkeling di perairan Gili Trawangan.

“Kita kehilangan seorang sahabat, duta olahraga rekreasi, dan tamu kehormatan dari Yogyakarta. Kami atas nama masyarakat Lombok menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum dan seluruh kontingen peserta dari Yogyakarta,” ujarnya.

Sebelumnya, Haryo ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 11.30 Wita saat berlibur di Gili Trawangan. Menurut rekan korban, Sapto Winarno, rombongan peserta kontingen Yogyakarta sebanyak 15 orang. Semua merupakan Inorga cabang gateball.

Menurut dia, sebelum meninggal, korban sempat melakukan kegiatan snorkeling di dekat Pantai Gili Meno. Sekitar 5 menit korban sudah tidak sadarkan diri dan dilakukan upaya pertolongan (CPR) di TKP oleh rekan korban.

“Sekitar pukul 10.10 Wita korban sempat dibawa ke Klinik Warna Gili Trawangan kemudian diberikan pertolongan dan perawatan, akan tetapi sekitar pukul 10.15 Wita, korban dinyatakan meninggal,” ujarnya, Kamis (24/7/2025) malam.

Dia menduga, kematian karena mengalami serangan Jantung dan stroke. Saat ini korban dibawa menuju menuju RS Bhayangkara Mataram dengan didampingi oleh rekan atlet dan dokter Klinik Warna Gili Trawangan.