Renovasi Pura Luhur Tanah Lot Telan Biaya Rp 7 Miliar

Posted on

Renovasi lanjutan di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, mulai dikerjakan. Proyek ini menelan biaya mencapai Rp 7 miliar dengan tiga tahapan.

Ketua Panitia Pembangunan Pura Luhur Tanah Lot, I Ketut Sunarwa, menerangkan anggaran untuk renovasi berasal dari kas pura, punia dari pengempon, punia tokoh maupun perusahaan, termasuk manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot.

“Kalau khusus punia pengempon pura dikenakan Rp 1 juta per orang. Ada total 400 pengempon di berbagai kecamatan di Tabanan seperti Selemadeg, Kerambitan, dan mayoritas di Desa Beraban, Kecamatan Kediri,” beber Sunarwa, dikonfirmasi infoBali, Senin (12/5/2025).

Ada tiga tahap pengerjaan yang dilakukan. Tahap pertama, pembangunan penyengker di Utama Mandala. Tahap kedua, pembangunan Bale Saka 4, Bale Piasan dua buah, Bale Paselang, dan Beji Sunia juga di Utama Mandala. Sunarwa menjelaskan tahap pertama dan kedua tersebut sudah rampung dikerjakan.

“Sementara palinggih di Utama Mandala estimasi pengerjaan selama lima bulan dari tanggal 7 Juni hingga 3 November 2025. Setelah itu di tanggal 3 Desember 2025 di pelaspas berbarengan dengan pujawali yang dipuput Ida Pedanda,” beber pria asal Banjar Batan Buah Kaja, Desa Beraban ini.

Sunarwa mengungkapkan terakhir kali renovasi di Pura Luhur Tanah Lot dilakukan pada 30 tahun lalu, atau pada 1995.

Sementara, Kepala Divisi Pengembangan dan Promosi DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya Tampi, menambahkan saat proses pembangunan atau renovasi, DTW Tanah Lot tetap buka seperti biasa.

“Karena lokasi pembangunan berada di Utama Mandala sehingga wisatawan memang tidak diperkenankan memasuki areal Utama Mandala,” jelasnya.

Saat ini, kunjungan wisata di DTW Tanah Lot masih normal. Puncaknya diperkirakan terjadi pada akhir Mei dan sepanjang bulan Juni terutama saat masa liburan sekolah.