Yosep Belawa Koten, siswa SMAS Katolik Frateran Podor Larantuka, dinobatkan sebagai Duta SMA Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2025 bersama Maria Regina Louisa ON dari SMA Katolik Giovanni Kupang.
Penetapan itu berlangsung tak lama setelah Yosep kembali dari Amerika Serikat, Kamis (12/6/2025). Sebelumnya, ia mengikuti program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) selama satu tahun di negeri Paman Sam.
Kepada infoBali, Yosep mengungkapkan bahwa dirinya pernah gagal dalam seleksi Duta SMA pada tahun 2023. Saat itu, ia belum lolos tahap administrasi.
“Pada saat itu saya mencoba untuk mengikuti seleksi awal yakni administrasi namun pada saat itu saya bukanlah orang yang dicari oleh direktorat SMA selaku penyelenggara. Dari kegagalan tersebut saya pun mencoba mengevaluasi diri saya selama kurang lebih dua tahun terakhir ini,” kata Yosep, Kamis (24/7/2025).
Setelah gagal, Yosep bangkit dan menyiapkan diri kembali. Saat berada di Amerika Serikat, ia kembali mencoba program pertukaran pelajar dan mulai mempersiapkan diri untuk seleksi Duta SMA 2025.
Pulang ke Indonesia pada Mei 2025, Yosep harus membagi waktu antara belajar, pentas teater, dan seleksi Duta SMA.
“Saya melihat bahwa pendaftaran duta SMA 2025 telah dibuka dengan berbagai pertimbangan yang saya diskusikan dengan keluarga. Saya memutuskan untuk mencoba untuk mengikuti pendaftaran duta SMA itu pada Bulan Mei 2025,” ujarnya.
Meski padat aktivitas, Yosep tetap berkomitmen mengikuti seleksi.
“Saya juga tergabung dalam pementasan seni peran/teater pada bulan yang sama,” imbuhnya.
Kepala SMAS Frateran Podor, Frater Charol BHK, mengapresiasi pencapaian Yosep karena terpilih menjadi Duta SMA Provinsi NTT.
“Dengan prestasi ini, bisa membawa nama baik Flores Timur di tingkat Provinsi dan Nasional. Dukungan dari berbagai stakeholder menjadi penyemangat dan motivasi bagi Yoseph dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan dan diikuti nanti,” kata Charol.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Ia berharap prestasi Yosep bisa memotivasi pelajar lain di Flores Timur. “Bahwa kita mampu bersaing dengan yang lain,” tandasnya.
