Prosesi Ibadah Jalan Salib Digelar di Kota Kupang, NTT

Posted on

Prosesi ibadah Jalan Salib digelar di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (17/4/2025). Rute ritual ini dimulai dari Taman Nostalgia hingga finish di Sekolah Dasar (SD) Inpres 4 Oepura.

Kepolisian Daerah (Polda) NTT melakukan pengamanan ketat dalam prosesi itu. “Prosesi rohani ini akan melintasi sejumlah ruas jalan utama di Kota Kupang sehingga kami lakukan pengamanan maksimal,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, kepada infoBali.

Henry menjelaskan rute jalan salib itu dimulai dari Taman Nostalgia, Jalan Ade Irma Nasution, Gereja Kota Baru, Jalan Veteran menuju Lippo Plaza, Bundaran Fatululi, dan Bundaran El Tari. Kemudian, menuju Jalan WJ Lalamentik, Gereja Pniel Oebobo, Jalan Nangka, Jalan Cak Doko, Gereja Kefas.

Setelah itu, dilanjutkan ke arah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Yohanes Kupang, Jalan Sudirman, Gereja Koinonia, Jalan Soeharto, Gereja Anugerah, Jalan Eltari I, Gereja Silo menuju ke Gereja Paulus. Kemudian, dilanjutkan ke Gereja Imanuel Oepura, Terminal Oepura, Pertigaan Indosko, Jalan Sesawi, dan finish di SDI 4 Oepura.

“Jadi setiap gereja yang dilalui akan ada prosesinya baru dilanjutkan ke setiap hingga finish,” jelas Henry.

Henry memastikan polisi telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan menyeluruh untuk mendukung kelancaran dan keselamatan kegiatan tersebut. Polda NTT bersama Polresta Kupang Kota telah menyiapkan personel di sejumlah titik rawan kemacetan dan lokasi prosesi. “Kami menjamin kegiatan ini berjalan aman dan tertib,” terang Henry.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, menambahkan sebanyak 200 personelnya dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Menurutnya, pengalihan arus lalu lintas saat prosesi jalan salib itu bersifat tentatif karena rute pawai menggunakan dua jalan.

“Kami tetap mengantisipasi rekayasa jalan sepanjang Jalan Cak Doko menuju Gereja Sesawi, Oepura,” imbuh Aldinan.

Aldinan meminta peserta maupun masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi jalan salib agar menjaga ketertiban lalu lintas, mengikuti arahan petugas, serta tetap mengutamakan keselamatan bersama. “Kemudian, dilarang menggunakan knalpot racing dan menggunakan atribut yang mengandung suku, agama dan ras (SARA),” pinta Aldinan.