Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) memetakan sejumlah wilayah rawan bencana alam di berbagai kabupaten. Pemetaan ini dilakukan dengan mengacu pada data tahun sebelumnya.
“Untuk pemetaannya kami tetap menggunakan data sebelumnya. Tetapi kami akan terus mengumpulkan data untuk mendeteksi lokasi yang rawan bencana alam,” ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra seusai apel gelar kesiapan tanggap darurat bencana hidrometeorologi tahun 2025 di Mapolda NTT, Selasa (4/11/2025).
Henry menjelaskan, Polda NTT bersama seluruh instansi terkait akan meningkatkan patroli dan langkah pencegahan menghadapi potensi bencana. Ia menyebut seluruh sarana dan prasarana yang digunakan sudah siap beroperasi.
“Kendaraan, alat pemotong kayu, alat pencarian, dan alat khusus yang digunakan dalam penanganan bencana hingga evakuasi sudah lengkap dan siap pakai,” jelas Henry.
Sebanyak 738 personel gabungan dilibatkan dalam apel tersebut. Mereka terdiri dari anggota TNI, Pemprov NTT, BMKG, BPBD, Basarnas, serta tim medis.
“Ini sebagai kesiapsiagaan dalam operasi kemanusiaan dan momentum sinergitas antarinstansi sebagai upaya strategis dalam penanganan bencana alam,” pungkas Henry.
