Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melakukan pembenahan menjelang penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui kegiatan Rinjani Meriri. Melalui program tersebut, TNGR menargetkan kawasan Gunung Rinjani bersih dari sampah, khususnya di titik-titik yang banyak digunakan pendaki.
Kepala Seksi (Kasi) Wilayah II TNGR Ma’ruf Hadi menjelaskan, Rinjani Meriri bertujuan menyisir dan membersihkan sampah di sejumlah area, terutama di Danau Segara Anak dan Pelawangan Sembalun.
“Ada tim pendamping dan sudah di survei sebelumnya di areal yang masih banyak sampahnya, terutama di Pelawangan dan di Danau Segara Anak, karena disana kan banyak pendaki yang stay di sana,” kata Ma’ruf, ditemui infoBali di Kantor Resort TNGR Sembalun, Sabtu (20/12/2025).
Dalam kegiatan Rinjani Meriri, TNGR melibatkan puluhan relawan dari berbagai komunitas pecinta alam di Lombok. Total relawan yang terlibat mencapai 50 orang.
Masing-masing relawan ditargetkan membawa turun sampah sekurang-kurangnya 3 kilogram dari beberapa titik lokasi. Selain relawan, TNGR juga memberdayakan porter untuk membantu membawa sampah turun dari jalur pendakian.
“Masing-masing akan membawa turun sampah sekurang-kurangnya 3 Kilo dari beberapa titik lokasi. Nanti teman-teman porter juga kami berdayakan untuk ikut membawa sampah-sampah ini turun,” ucap Ma’ruf.
Selain fokus pada pembersihan sampah, Rinjani Meriri juga dimaksudkan sebagai sarana edukasi bagi pengunjung. Edukasi tersebut berkaitan dengan kepatuhan terhadap prosedur pendakian, khususnya mengenai kebersihan dan keselamatan selama berada di jalur Gunung Rinjani.
“Tidak hanya bersih-bersih sampah, ini juga kami niatkan untuk edukasi kepada pengunjung untuk selalu menaati SOP ketika melakukan pendakian di Gunung Rinjani,” ujarnya.
Ma’ruf menambahkan, Rinjani Meriri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun menjelang penutupan pendakian Gunung Rinjani.
“Setiap tahun kegiatan Rinjani Meriri ini kami lakukan sebelum ditutup, jadi ketika nanti dibuka kembali sudah dalam keadaan bersih dan pengunjung juga nyaman,” ujarnya.
Rinjani Meriri dijadwalkan berlangsung selama empat hari, yakni pada 20-24 Desember 2026. Seluruh sampah hasil kegiatan tersebut akan dibawa turun ke Sembalun.
“Teman-teman relawan pada kegiatan ini nantinya sampah-sampah ini akan dibawa turun ke Sembalun. Sampah yang bisa diolah itu akan diolah, dan sisanya akan dibawa ke TPA,” imbuh Ma’ruf.
