Pemprov Bali Bangun 3 Stasiun Pengisian Daya untuk Bus Listrik

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan membangun minimal tiga stasiun pengisian daya (charging station) untuk mendukung operasional bus listrik yang akan melayani satu koridor di Pulau Dewata.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, menyebutkan rencana pembangunan tiga stasiun isi daya bus listrik masih dalam tahap kajian. Lokasinya akan disesuaikan dengan rute yang dilewati bus.

“Sekurangnya tiga titik lokasi charging,” ujar Samsi kepada infoBali, Minggu (13/4/2025).

Meski demikian, Samsi mengatakan proses uji kelayakan masih berlangsung. Ia belum memastikan apakah pembiayaan stasiun tersebut akan ditanggung oleh Pemprov Bali atau investor.

Bus listrik dari Korea Selatan itu nantinya hanya melayani satu koridor utama. “Sedang dilakukan studi, kemungkinan besar menggantikan Trans Sarbagita dari kota ke Universitas Udayana (Jimbaran),” jelasnya.

Sebelumnya, Bali menerima hibah 10 unit bus listrik dari Pemerintah Korea Selatan. Bus dengan jenis County EV sepanjang delapan meter itu bernilai total Rp 75 miliar dan dilengkapi sistem pengisian daya (charging system).

Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan hibah tersebut diberikan karena komitmen Bali dalam menerapkan kebijakan ramah lingkungan. “Ini karena Bali dilihat sebagai provinsi yang menerapkan kebijakan ramah lingkungan,” ujar Koster di Kantor Gubernur Bali, Kamis (10/4/2025).

Koster menyebut, Korsel melihat konsistensi Bali dalam menerapkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, serta Pergub Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Jadi, di Indonesia baru dilihat Bali yang menerapkan kebijakan yang ramah lingkungan. Makanya diberikan hadiah,” kata Koster.

Ia menambahkan, Korea Selatan berharap proyek percontohan (pilot project) ini bisa sukses dan terus dikembangkan ke depan. “Diharapkan pilot project ini berhasil dan harus berhasil,” sebutnya.