Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengingatkan warga untuk mewaspadai virus Hanta. Hal itu setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengidentifiksi sedikitnya delapan kasus virus Hanta tipe Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) yang tersebar di sejumlah daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan mendorong warga untuk lebih memperhatikan kebersihan rumah. Diketahui, para pasien yang terkena virus Hanta umumnya mengeluhkan demam, sakit kepala, nyeri badan, malaise (lemas), hingga ikterik jaundice atau tubuh menguning.
“Kebersihan di rumah agar semakin ditingkatkan, ini upaya perbaikan pola hidup, bersih, dan sehat. Karena tikus itu mencari sisa makanan, jadi rumah harus bersih,” ujar Emirald saat dikonfirmasi infoBali, Minggu (6/7/2025).
Emirald menjelaskan penularan virus Hanta cukup berbahaya jika langsung terkena kulit manusia. Virus Hanta ditularkan tikus melalui urine, feses, hingga gigitan. Biasanya, kasus ini meningkat saat anomali cuaca.
“Orang (yang terkena virus Hanta) bisa langsung menjadi kuning, kakinya bengkak, perut membesar. Nggak hanya itu, (virus ini) juga akan mengganggu kinerja hati dan merusak ginjal,” jelas Emirald.
“Pada saat banjir atau hujan, genangan-genangan itu harus kita singkirkan. Saat ada kontak langsung, sebisa mungkin jangan sampai telanjang kaki, pakai sepatu karena ditakutkan bisa terkontaminasi dan jadi akses masuk semisal ada luka di kaki,” urainya.
Virus Hanta tipe HFRS belakangan ditemukan di sejumlah daerah. Setidaknya ada delapan kasus yang ditemukan dalam periode 15-21 Juni 2025. Penularan virus ini berasal dari kontak dengan paparan tikus yang ternfeksi.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani juga menyoroti sejumlah kasus virus Hanta. Puan meminta pemerintah harus bergerak cepat.
“Virus ini muncul karena habitat manusia dan hewan pengerat makin berdekatan. Artinya, pendekatannya tidak bisa sektoral. Kita butuh respons lintas sektor dengan target yang terukur, misalnya turunnya populasi tikus dan peningkatan indikator sanitasi di kawasan padat penduduk,” kata Puan pada Rabu (2/7/2025), seperti dikutip dari infoNews.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.