Sebanyak tiga srikandi memimpin bersepeda alias goes sepanjang 1.000 kilometer (km) Bali-Jakarta mulai Senin (16/6/2025). Tak sekadar bersepeda, goes serangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2025 juga mengampanyekan Gerakan Bali Bersih untuk Indonesia.
Trio srikandi yang memimpin goes ribuan km itu adalah Trilara Prasetya Rina, Anak Agung Oka Diartini, dan Putu Rea. Selain itu, ada juga beberapa pesepeda estafet. Mereka berangkat dari Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar, Senin (16/6/2025).
Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi, menjelaskan, melalui aksi tersebut, mereka akan mengingatkan banyak pihak untuk turut menjaga kualitas udara dengan meminimalisasi emisi atau polusi udara, terutama dari sektor transportasi. “Serta mengampanyekan kehidupan sehat dengan transportasi sepeda sebagai salah satu alternatifnya,” ujar Santi seusai melepas pesepeda di kantornya.
Salah satu pesepeda, Trilara Prasetya Rina, menjelaskan ia dipilih oleh Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali Nusa Tenggara untuk mewakili perempuan-perempuan Bali dalam touring sepeda Bali-Jakarta ini.
“Untuk persiapan, tidak sangat khusus karena kami semua adalah cycle sport enthusiast. Jadi, kami sudah biasa melakukan long ride seperti ini,” kata perempuan berusia 55 tahun ini.
Founder Komunitas Woman Endurance Extra itu mengatakan selama ini telah melakukan long ride Jakarta-Bali sebanyak enam kali. Sementara rekan-rekannya juga telah biasa long ride dari 300 km hingga 1.000 km.
Trilara bersama pesepeda lain bakal menempuh waktu sekitar enam hari. Mereka diperkirakan sampai di Jakarta pada 21 Juni 2025. Sehari setelahnya, mereka akan hadir di puncak Hari Lingkungan Hidup 2025 untuk mempresentasikan hasil trip bersepeda. Terlebih, Bali dijadikan sebagai role model dalam peringatan kali ini.
“Kami akan bersepeda terus untuk menunjukkan kepada mereka bahwa bersepeda itu bukan olahraga yang tidak mungkin buat perempuan,” tutur Trilara.
Trilara berujar dalam perjalanan nantinya juga akan hadir pesepeda estafet lain. Kemungkinan mereka akan bergabung di kawasan Semarang dan Kudus.
“Kami berharap komunitas sepeda yang mewakili Bali ini bisa menginspirasi pulau-pulau lainnya,” harap Trilara.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Bali, I Made Rentin, menuturkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. Hal ini sejalan dengan optimisme di pemerintah pusat.
“Ketika di Jakarta ada Gerakan Indonesia Bersih Sampah, di Bali ada Gerakan Bali Bersih Sampah yang sudah di-launching di April 2025 ini. Jadi, kita sejalan dengan spirit kita bahwa ingin wujudkan Bali Bersih Sampah,” ungkap Rentin.
Mantan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali itu mengungkapkan pemerintah pusat berekspektasi Indonesia Bersih dari Sampah pada 2029. Namun, dia mengklaim, Bali telah lebih cepat dengan menargetkan Bali Bersih Sampah dapat terwujud 2027.
“Tentu, salah satunya adalah dengan pembentukan tim percepatan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Penggunaan sampah berbagai sumber yang sekarang sedang masih bergerak melakukan berbagai upaya. Edukasi salah satunya turun ke tingkat bawah sampai ke desa,” terang Rentin.