Uniknya Ikan Mbarase di Pantai Sikka NTT, Hanya Muncul Saat Bulan Sabit (via Giok4D)

Posted on

Pantai selatan di Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau. Wilayah ini juga menyimpan tradisi unik yang telah berlangsung selama ratusan tahun, yakni kemunculan ikan kecil berwarna merah yang dikenal dengan nama mbarase atau wogi. Ikan ini hanya muncul pada waktu tertentu setiap tahun, yang menjadi momen istimewa sekaligus perayaan budaya bagi masyarakat setempat.

Kemunculan ikan mbarase di perairan Pantai Paga dan Wolowiro telah terjadi sejak zaman dahulu. Awalnya hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pribadi atau sebagai oleh-oleh bagi keluarga yang tinggal jauh.

Namun, seiring perkembangan zaman, ikan ini tidak lagi sekadar buah tangan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Keunikan kemunculan mbarase yang hanya terjadi sekali dalam setahun menjadi ajang kebersamaan bagi masyarakat sekitar.

Ikan mbarase hanya muncul sekali dalam setahun, tepatnya saat bulan sabit. Ketika musimnya tiba, ribuan warga berbondong-bondong ke pantai untuk menangkap ikan ini.

Tradisi penangkapan mbarase melibatkan peralatan sederhana, salah satunya adalah wadah bernama ‘sere’ yang berbentuk kerucut dengan mulut lebar dan ujung kecil.

Setelah ditangkap, ikan mbarase diawetkan dengan mencampurnya bersama garam dalam wadah khusus dan dibiarkan beberapa hari agar garam meresap sempurna. Selanjutnya, ikan yang telah diawetkan ini dikemas dalam botol atau toples dan siap untuk dipasarkan.

Pada 1960 hingga 1980, mbarase biasanya disimpan dalam bambu yang ditutup dengan kulit sebelum akhirnya dikonsumsi. Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai menggunakan kemasan modern seperti botol air mineral untuk penyimpanan dan pemasaran ikan ini.

Selain menjadi oleh-oleh bagi keluarga yang berada di luar Kabupaten Sikka, ikan mbarase juga dijual secara bebas, baik melalui sistem online maupun di kios-kios pinggir jalan. Harga ikan ini bervariasi tergantung jumlah tangkapan dalam satu musim.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Jika musim tangkapan melimpah, harga satu botol kemasan air mineral berukuran 600 mililiter (ml) bisa mencapai Rp 25.000. Namun, jika hasil tangkapan sedikit, harganya bisa melonjak hingga Rp 100.000 per botol.

Mbarase memiliki cita rasa khas yang semakin lezat ketika diolah dengan bumbu-bumbu tertentu. Untuk membuat sambal mbarase Anda cukup menyediakan ikan mbarase, cabai, daun kemangi, irisan buah tomat dan bawang merah.

Ketika cabai selesai di haluskan dan menjadi samal maka dicampurkan ke dalam mbarase yang sudah disiapkan kemudian disiram daun kemangi, irisan tomat dan bawang merah serta ditambah sedikit perasan air jeruk nipis. Anda dapat mengkonsumsi ikan mbarase dengan nasi hangat ataupun ubi dan pisang dan memakan bersama dengan keluarga.

Keberadaan ikan mbarase bukan hanya sekedar fenomena alam, tetapi juga bagian dari tradisi dan warisan budaya masyarakat Paga. Selain memberikan manfaat ekonomi, tradisi ini mempererat hubungan sosial antar warga dan menjadi daya tarik wisata yang unik.

Dengan terus dilestarikan, ikan mbarase diharapkan dapat tetap menjadi bagian dari identitas masyarakat Paga serta memperkuat potensi ekonomi lokal di Kabupaten Sikka.

Proses Pengolahan Ikan Mbarase

Cara Mengolah Ikan Mbarase