Indonesia Financial Group (IFG) batal menggelar IFG Labuan Bajo Maraton (IFG LBM) tahun 2025 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembatalan lomba lari maraton untuk tahun keempat itu akibat masih adanya aktivitas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
IFG merupakan holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi, yang merupakan bagian dari Danantara. IFG LBM rutin digelar setiap tahun sejak 2022 dengan menghadirkan ribuan pelari dari dalam dan luar negeri.
“IFG memastikan IFG Labuan Bajo Marathon 2025 tidak diselenggarakan. Keputusan ini diambil setelah memperhatikan aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur yang sejak beberapa waktu terakhir menunjukkan intensitas tinggi dan kini berstatus level IV atau awas,” kata Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).
Denny menjelaskan sepanjang 2025, Gunung Lewotobi telah beberapa kali erupsi dengan lontaran abu yang mengganggu kesehatan masyarakat dan keselamatan transportasi udara. Bahkan, terdapat kurang lebih 62 kali letusan Januari 2025, dan pada 22 September 2025 dalam periode enam jam, berdasarkan pengamatan kegempaan gunung Lewotobi Laki-laki mengalami 31 kali gempa letusan atau erupsi dengan lama gempa 50-206 info.
IFG memandang kondisi tersebut menimbulkan risiko serius terhadap kelancaran perjalanan peserta, panitia, maupun masyarakat luas menuju Labuan Bajo.
“Keselamatan peserta, panitia, dan masyarakat adalah prioritas utama bagi IFG. Dengan kondisi alam yang masih berisiko, kami menilai penyelenggaraan tahun ini tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di Labuan Bajo,” ujar Denny.
IFG menilai pengalaman IFG LBM pada November 2024 menjadi pelajaran berharga, ketika erupsi Lewotobi menyebabkan penutupan Bandara Internasional Komodo. Banyak peserta maraton kala itu terpaksa menunda kepulangan hingga beberapa hari dan sebagian harus menggunakan jalur darat dan laut untuk meninggalkan Labuan Bajo, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
IFG menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul bagi peserta, sponsor, dan mitra yang menantikan ajang ini, serta berterima kasih atas pengertian semua pihak.
“Keputusan untuk tidak menyelenggarakan IFG Labuan Bajo Marathon 2025 menjadi bukti komitmen IFG untuk selalu menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama,” kata Denny.
Ia menjelaskan sejak pertama kali digelar pada 2022, IFG LBM hadir sejalan dengan visi pemerintah untuk menggerakkan perekonomian daerah, khususnya melalui sektor pariwisata di wilayah destinasi super prioritas.
Ajang ini, ujar dia, terbukti memberi dampak nyata, di mana pada penyelenggaraan 2024 sukses menghadirkan kurang lebih dari 2.500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, sebanyak 31 pelari internasional juga ikut meramaikan ajang tersebut, berasal dari Kenya, Australia, Prancis, Italia, hingga Malaysia.
IFG bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berharap, jika kondisi alam sudah kembali aman, maka maraton ini dapat kembali digelar di Labuan Bajo pada 2026.
“Sebagai destinasi pariwisata premium, Labuan Bajo tetap menjadi ikon sport tourism yang memiliki daya tarik besar bagi pelari nasional maupun internasional,” kata Denny.
