H-6 Idul Adha, Pedagang Hewan Kurban di Denpasar Raup Cuan Puluhan Juta

Posted on

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada 6 Juni 2025, penjualan hewan kurban di Denpasar, Bali, mulai menggeliat. Meski masih H-6, sejumlah pedagang hewan kurban telah mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah.

“Saya baru empat hari jualan kambing dan sapi di sini. Sudah (kantongi omzet) Rp 20 juta lebih,” kata pedagang kurban, Hasan Bachris, ditemui infoBali di Jalan Mahendradatta Nomor 89, Denpasar, Sabtu (31/5/2025).

Pantauan infoBali, ada beberapa lapak pedagang sapi dan kambing di Jalan Mahendradatta. Mulai dari persimpangan Jalan Mahendradatta dan Jalan Teuku Umar Barat hingga sepanjang Jalan Mahendradatta ke utara.

Setidaknya, ada empat lapak pedagang hewan kurban yang berlokasi di sepanjang Jalan Mahendradatta. Mayoritas pedagang memajang puluhan kambing di kandang bambu.

Hasan sendiri menyediakan 80 sapi Bali dan 230 kambing untuk musim kurban tahun ini. Hingga akhir Mei, sebanyak 14 sapi dan 80 kambing sudah laku dipesan.

“Sapi didatangkan dari Jatiluwih, Tabanan. Kalau kambingnya dari Kabupaten Karangasem, Kota Singaraja, Bedugul, dan Negara,” kata Hasan.

Puncak penjualan biasanya terjadi pada H-3 Idul Adha. Pembeli mayoritas berasal dari Denpasar dan Jimbaran.

Biasanya, pembeli datang ke lapak Hasan. Sapi atau kambing pesanan akan diantar ke tempat penyembelihan yang dituju. Selain menyediakan layanan atau jasa antar, Hasan kerap memberikan potongan harga hingga Rp 300 ribu agar stok cepat habis menjelang malam takbiran.

“Ya biar cepat laku. Karena kadang dua hari setelah Idul Adha itu masih ada sisa meski sedikit. Biasanya pembeli dari perusahaan swasta untuk dikonsumsi karyawan,” katanya.

Pria yang sudah berjualan hewan kurban tiap Idul Adha sejak 2013 itu menargetkan omzet hingga Rp 150 juta tahun ini. Sebab saat Idul Adha tahun lalu, Hasan mampu mengantongi omzet hingga Rp 106 juta.

“Semua keuntungan (jual hewan kurban) untuk pembangunan Musala Nurul Iman di Jalan Padang Udayana,” katanya.

Berbeda dengan Rizal, pedagang hewan kurban lain di Jalan Mahendradatta. Sejak 10 hari lalu berdagang hewan kurban di perempatan jalan itu, baru tiga ekor kambing dan dua ekor sapinya yang laku dipesan pembeli.

Meski begitu, tiap tahun, pria asal Karangasem itu mampu kantongi omzet mulai Rp 22 juta hingga Rp 38 juta. Omzet itu hanya dari berjualan kambing saja.

Sedangkan penjualan sapinya, tidak banyak. Hanya tujuh ekor saja yang mampu dijualnya.

“Ini kambing jenis Jawa Randu dari Kota Negara. Sudah tiga kambing yang dipesan. Harganya, mulai Rp 2,7 juta hingga Rp 5 juta. Kalau sapi sudah laku dua ekor. Per ekor harganya Rp 21,5 juta,” kata Rizal.

Stok kambing yang dijual Rizal tidak sebanyak Hasan, hanya 150 ekor saja. Pembelinya biasa membeludak saat H-3 Idul Adha.

“Biasanya, saya baru kebanjiran peminat saat H-3,” katanya.

Husein Fajar setali tiga uang. Pedagang hewan kurban musiman itu biasa kebanjiran pembeli kambing saat H-3 Idul Adha. Husein enggan menyebut omzet yang dikantongi selama berjualan kambing.

“Yang paling laku memang kambing. Sejak 2016 saya berhenti jualan sapi. Itupun hanya bos-bos yang beli sapi saya,” katanya.

Husein mengatakan sudah empat hari berjualan di tanah kosong di persimpangan Jalan Mahendradatta dan Jalan Teuku Umar Barat tersebut. Sebanyak 30 dari 75 ekor kambingnya sudah terjual.

“Kambing Bali. Kambing Pupuan dari Negara. Harga mulai Rp 3 hingga Rp 4 juta. Tergantung besarnya. Biasanya orang beli satu atau dua ekor,” katanya.