Pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari pusat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bertambah Rp 100 miliar. Walhasil, pemangkasan dana TKD yang awalnya sebesar Rp 270 miliar menjadi Rp 370 miliar.
“TKD kita (kembali dipangkas jadi) Rp 370 miliar,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Mataram, Lalu Alwan Basri, di kantornya, Senin (20/10/2025).
Penambahan pemangkasan dana TKD sebesar Rp 100 miliar kali ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBCHT). Alwan menegaskan Pemkot Mataram akan memangkas beberapa rencana belanja seusai dana TKD dipotong lagi.
“Banyak kegiatan (yang akan kami pangkas). Prioritas kami yang utama, kami (utamakan program) lanjutan. Misalkan saja, kantor wali kota, pembukaan Jalan Batu Bolong-Nuraksa, dan kegiatan infrastruktur dan rehab (sisanya dipangkas semua),” ujar Alwan.
“(Acara seremonial dipangkas) memang dari pusat sudah ada SOP-nya untuk pemangkasan. Termasuk perjalanan dinas 50 persen, ATK 50 persen, belanja makan dan minum 50 persen, dan (masih) banyak yang sudah dipangkas,” imbuh Alwan.
Di sisi lain, Alwan berharap Pemkot Mataram bisa mendapatkan transferan dana dari pemerintah pusat pascapemangkasan TKD hingga Rp 370 miliar. Mengingat, saat ini terjadi pemangkasan kegiatan besar-besaran di lingkup Pemkot Mataram.
“Mudah-mudahan ada transferan lagi dari pusat untuk bisa naikkan sedikit. (Setidaknya) ada harapan. (Kemarin Pak Dirjen berkomentar) ada beberapa kegiatan yang kita harapkan bisa bersinergi dengan pusat. Ini (bentuk) sinergi kita dengan pusat. Karena dananya kan ada di pusat,” tuturnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Mataram, Muhamad Ramayoga, mengatakan Pemkot Mataram mengalami defisit anggaran pascapemangkasan dana TKD senilai Rp 370 miliar.
“Kalau kami lihat di 2026, kami hampir (kehilangan) Rp 370 miliar. Berkurang dana transfer kami. Mudah-mudahan (ada anggaran masuk dari sumber lain), mudah-mudahan kami dapat ekornyalah, Rp 70-an (miliaran) saja lumayan,” harap Ramayoga.
