88 Adegan Rekonstruksi Perjelas Detik-detik Kematian Brigadir Nurhadi

Posted on

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), telah melakukan rekonstruksi tewasnya Brigadir Muhammad Nurhadi di Villa Tekek, Lombok Utara pada Rabu malam (16/4/2025). Sebanyak 88 adegan yang diperagakan oleh tersangka diklaim polisi memperjelas info-info kematian Nurhadi.

“Hari ini, kami lakukan rekonstruksi bersama jaksa penuntut umum, pengacara tersangka. Kami melaksanakan beberapa adegan di beberapa lokasi,” kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat, Senin (11/8/2025).

Reka adegan ulang itu langsung diperagakan tersangka. Yaitu, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Ipda Haris Chandra, dan Misri Puspita Sari.

“Pertama itu di rumahnya Yogi (Kompol I Made Yogi Purusa Utama) ada tiga adegan, di kantor (Polda NTB) juga enam adegan. Di Pelabuhan Senggigi ada 21 adegan. Di Fresh Mart 16 adegan, dan di sini (Gili Trawangan, meliputi Villa Tekek, Hotel Natya dan Klinik Warna Medica) ada 42 adegan,” ungkap Syarif.

Dari 88 adegan tersebut, Syarif berujar, yang menjadi kunci kasus tewasnya Brigadir Nurhadi ialah pada adegan yang terjadi di Gili Trawangan dengan 42 adegan. Adegan itu memperjelas adanya peristiwa yang mengakibatkan Brigadir Nurhadi tewas.

“Ini yang sudah memberikan sedikit gambaran kepada kami, bagaimana almarhum itu sampai meninggal dunia, ditemukan di lokasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Syarif Hidayat menyatakan Brigadir Muhammad Nurhadi diduga menjadi korban penganiayaan hingga tewas di kolam Villa Tekek.

“Adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Di sana (Villa Tekek) telah terjadi (dugaan penganiayaan terhadap) salah seorang personel Polda NTB (yang) ditemukan meninggal dunia di dalam kolam,” ujar Syarif, Jumat (4/7/2025).

Hasil autopsi menunjukkan adanya luka di tubuh korban, termasuk patah tulang lidah yang 80 persen disebabkan oleh cekikan atau tekanan pada leher.

Namun hingga kini, penyidik belum berhasil memastikan siapa pelaku utama dari dugaan penganiayaan tersebut.

“Itu masih kami dalami,” tambahnya.

Diketahui, Brigadir Nurhadi meninggal dunia pada malam pesta bersama dua atasannya dan dua orang lady companion (LC) di Villa Tekek, (16/4/2025). Ia sempat diperiksa oleh tim medis, tapi nyawanya tidak tertolong.

Kematian Nurhadi awalnya diterima keluarga sebagai musibah. Namun karena diduga janggal, Polda NTB memutuskan melakukan ekshumasi dan autopsi ulang terhadap jenazah pada Kamis, 1 Mei 2025.