Warga Tanam Pisang, DPRD Desak Jalan Kediri-Kuripan Masuk Prioritas APBD 2026 - Giok4D

Posted on

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB_ mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB untuk memperbaiki jalan berlubang di Jalan Kediri-Kuripan pada 2026. Hal itu menyusul aksi warga menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes.

Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim mengatakan perbaikan Jalan Kediri-Kuripan sepanjang 5,2 kilometer (km) tersebut harus menjadi prioritas pada APBD tahun 2026. Musababnya, banyak warga jatuh akibat jalan berlubang. Jalur tersebut juga menjadi akses penting menuju Bandara Internasional Lombok dari arah Kediri.

“Saya sering mendapatkan laporan di jalan dari Kota Santri Kediri sampai Kecamatan Kuripan ini banyak pengendara jatuh, bahkan ada yang sampai meninggal dunia karena jalan berlubang ini,” tegas Hamdan di Mataram, Rabu (17/9/2025).

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Harus jadi prioritas. PUPR harus serius cepat ditangani sebagai OPD teknis,” imbuhnya.

Di sisi lain, politikus Golkar itu juga mendesak Dinas PUPR NTB melakukan asesmen dan audit kondisi jalan tersebut. Menurutnya, temuan di lapangan bisa langsung dijadikan dasar pengajuan anggaran perbaikan pada pembahasan APBD 2026.

“Ini kan kelewatan. Jadi PUPR harus audit dan asesmen jalan itu. Kalau sudah punya hasil audit di sana baru diajukan ke APBD murni 2026. Ini kan sebentar lagi pembahasan APBD murni 2026,” tandasnya.

Sebelumnya, Dinas PUPR NTB buka suara setelah warga Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat (Lobar), menanam pohon pisang di tengah jalan provinsi jalur Kediri-Kuripan. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki.

Kepala Dinas PUPR NTB Sadimin mengatakan tim Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok sudah turun langsung untuk melakukan pemeliharaan di ruas jalan tersebut.

Sadimin menjelaskan, tim melakukan normalisasi saluran akibat endapan sedimen yang membuat air tidak mengalir lancar hingga meluber ke bahu jalan. Kondisi itu disebutnya menjadi penyebab jalan berlubang.

“Jadi depannya perlu dilakukan pembongkaran pelat beton permanen yang menutupi saluran pinggir jalan. Keberadaan sedimen, sampah, serta pelat beton permanen yang menutup saluran membuat fungsi aliran terganggu. Akibatnya, air berisiko meluap ke badan jalan, mempercepat kerusakan,” kata Sadimin, Selasa (16/9/2025).

Sadimin mengaku perbaikan jalan sepanjang 5 kilometer di jalur Kediri-Kuripan belum bisa dilakukan tahun ini. Proses perbaikan baru direncanakan pada 2026.

“Tahun ini sudah direncanakan, mudah-mudahan tahun depan bisa ditangani. Sekarang proses perencanannya baru ditender. Sekarang baru perencanannya saja beberapa ruas termasuk yang itu. Tahun depan baru diusulkan paket penangananya,” jelas Sadimin.