Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa buka suara terkait kasus penembakan Warga Negara (WN) Australia di Villa Casa Santisya, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. Ia prihatin atas insiden yang bisa saja merusak citra Bali itu.
“Ini juga menjadi satu refleksi buat kita bahwa masalah keamanan itu hal yang penting sekali,” kata Puspa seusai melepas pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 di Denpasar, Sabtu (21/6/2025).
Menurut Puspa, Bali merupakan destinasi utama pariwisata Indonesia yang menyumbang hampir 50 persen kunjungan turis asing. Karena itu, ia mendorong seluruh pihak terlibat menjaga keamanan di Pulau Dewata.
Dia menegaskan, tanggung jawab menjaga keamanan Bali tidak hanya di pundak kepolisian, Kementerian Pariwisata, atau pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat luas.
“Termasuk saya juga mengajak teman-teman pihak hotel utamanya untuk meningkatkan kembali keamanan, safety di dalam hotelnya sendiri. Jadi, pengawasan dan pengamanan di hotel juga harus ditingkatkan sehingga hal seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Terkait travel warning yang dikeluarkan pemerintah Australia, Puspa berharap hal itu tidak memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan asal Negeri Kanguru. Ia menekankan bahwa travel warning bukan larangan bepergian, melainkan bentuk kewaspadaan.
“Kalaupun kemarin bilang ada travel warning dikeluarkan oleh pemerintah Australia, travel warning ini tidak melarang untuk datang ke Bali. Tapi, untuk meningkatkan kewaspadaan dan itu negara-negara kita juga Indonesia juga biasa mengeluarkan travel warning kepada masyarakat kita yang berwisata ke luar negeri,” jelasnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Ia menilai travel warning tersebut justru memuat pesan-pesan positif untuk menjaga keselamatan selama berwisata.
“(Pesannya seperti) Menghormati masyarakat lokal, meningkatkan kewaspadaan, dan diingatkan kalau misalnya ke pantai dan lain sebagainya harus memperhatikan keamanan saat berwisata,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, anggota DPD RI Ni Luh Ary Pratami Djelantik atau Niluh Djelantik turut menanggapi kasus penembakan oleh WN asing tersebut.
“Kalau sudah ketemu kita tindak tegas, kita tangkap, kita bungkus, kita penjara, kita deportasi, dan kita tidak mau lihat mereka lagi. Bali berhak mendapatkan wisatawan yang berkualitas,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga Bali secara bersama-sama. Menurutnya, aset terbesar Bali adalah manusianya yang menjadi penjaga adat, tradisi, dan budaya.
“Jadi, kita sama-sama jaga Bali. Travel warning bisa jalan, tapi yang penting Bali aman dan nyaman wisatawan pasti datang,” tandasnya.