Tren belajar coding bagi anak usia dini makin diminati orang tua. Banyak orang tua yang mengikutsertakan buah hati mereka untuk mengikuti bimbingan belajar coding, termasuk di Bali. Hal ini salah satunya terlihat di CODECO STEAM Bali, Denpasar.
Vesta Felicia (39), seorang ibu rumah tangga, turut mendampingi anaknya, Ristha Aruna (4,5), belajar kelas coding di Codeco STEAM Denpasar, Selasa (16/12/2025). Felicia mendaftarkan Ristha mengikuti kelas coding karena melihat tren zaman.
“Motivasinya karena sekarang tren, banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya buat belajar coding,” ujar Felicia kepada infoBali.
Felicia melihat perubahan positif pada Ristha setelah mengikuti kelas coding. “Anaknya jadi lebih berani menyampaikan pendapat dan bisa menemukan solusi dari sebuah masalah,” ujarnya.
Menurut Felicia, Ristha tidak merasa tertekan mengikuti kelas coding. Bahkan, Ristha lebih bisa memilih bidang yang diminati. Selain itu, Ristha juga dapat melatih logika dan kepercayaan diri sejak dini.
Pemilik Codeco STEAM Bali, Imama Levi, mengungkapkan banyak yang bergabung dengan lembaga belajarnya karena minat dari diri sendiri. Namun, tidak sedikit juga yang bergabung karena dorongan orang tua.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Dua faktor tersebut, tutur Imama, memiliki pengaruh besar pada motivasi siswa dalam belajar. “Biasanya yang datang karena dorongan orang tua semangatnya agak kurang di awal,” ujarnya.
Meski berada di Bali, Codeco STEAM Bali memiliki banyak siswa dari luar Pulau Dewata. Menurut Imama, perbandingan siswa dari dan luar Bali seimbang, yakni 50:50. Minat mereka pun cukup beragam, seperti belajar game development, animasi sampai web development.
Namun, tidak semua anak memiliki minat dan ketertarikan pada coding. Banyak dari mereka yang diikutkan kelas coding meskipun mereka tidak cocok belajar coding dan lebih bisa mengikuti pembelajaran di bidang lain.
Tanda-tanda anak yang tak minat belajar coding bisa bisa terlihat selama proses belajar. “Tandanya biasanya anak terlihat bosan, lambat merespons, atau sudah tidak tertarik lagi,” ujar perempuan yang juga akademisi di perguruan tinggi swasta (PTS) itu.
Perbedaan antara siswa lama dan yang baru belajar coding juga cukup terlihat. Anak yang sudah beberapa kali mengikuti bimbingan biasa memiliki pola pikir yang lebih rapi dan terstruktur. Sementara anak yang baru belajar belum mempunyai hal tersebut.
Imama mengungkapkan banyak siswa yang justru menemukan ketertarikan baru di dunia seiring mengikuti bimbingan belajar coding. Misalnya, awalnya yang ingin belajar game development, tetapi setelah mendalami, ternyata lebih suka materi coding yang lebih teknis dan mendalam.
Pemilik Codeco STEAM Bali, Imama Levi, mengungkapkan banyak yang bergabung dengan lembaga belajarnya karena minat dari diri sendiri. Namun, tidak sedikit juga yang bergabung karena dorongan orang tua.
Dua faktor tersebut, tutur Imama, memiliki pengaruh besar pada motivasi siswa dalam belajar. “Biasanya yang datang karena dorongan orang tua semangatnya agak kurang di awal,” ujarnya.
Meski berada di Bali, Codeco STEAM Bali memiliki banyak siswa dari luar Pulau Dewata. Menurut Imama, perbandingan siswa dari dan luar Bali seimbang, yakni 50:50. Minat mereka pun cukup beragam, seperti belajar game development, animasi sampai web development.
Namun, tidak semua anak memiliki minat dan ketertarikan pada coding. Banyak dari mereka yang diikutkan kelas coding meskipun mereka tidak cocok belajar coding dan lebih bisa mengikuti pembelajaran di bidang lain.
Tanda-tanda anak yang tak minat belajar coding bisa bisa terlihat selama proses belajar. “Tandanya biasanya anak terlihat bosan, lambat merespons, atau sudah tidak tertarik lagi,” ujar perempuan yang juga akademisi di perguruan tinggi swasta (PTS) itu.
Perbedaan antara siswa lama dan yang baru belajar coding juga cukup terlihat. Anak yang sudah beberapa kali mengikuti bimbingan biasa memiliki pola pikir yang lebih rapi dan terstruktur. Sementara anak yang baru belajar belum mempunyai hal tersebut.
Imama mengungkapkan banyak siswa yang justru menemukan ketertarikan baru di dunia seiring mengikuti bimbingan belajar coding. Misalnya, awalnya yang ingin belajar game development, tetapi setelah mendalami, ternyata lebih suka materi coding yang lebih teknis dan mendalam.
