Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) kini memiliki satu set drone thermal beserta peralatan rescue guna memperkuat penanganan keadaan darurat dan pengawasan kawasan. Bantuan tersebut berasal dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Kehutanan.
Kepala Subbagian Tata Usaha TNGR, Astekita Ardiaristo, mengatakan drone tersebut memiliki teknologi thermal yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia dan hewan. Perangkat ini dinilai sangat membantu dalam pencarian pendaki yang tersesat atau mengalami kecelakaan di jalur pendakian.
“Drone thermal ini sudah dilengkapi sistem positioning dengan akurasi sentimeter, sehingga sangat membantu untuk evakuasi dan monitoring kawasan,” kata Astekita, ditemui infoBali di Kantor TNGR Resort Sembalun, Sabtu (20/12/2025).
Menurutnya, drone tersebut juga dilengkapi real time kinematic (RTK) yang memungkinkan pemetaan dan penentuan posisi secara presisi. Selain untuk evakuasi, perangkat ini dapat digunakan untuk pengawasan tutupan lahan dan pemantauan aktivitas pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Keunggulan lain dari drone ini adalah dukungan sumber daya listrik yang fleksibel. BTNGR menerima power bank berbasis tenaga angin, sehingga operasional drone tetap dapat dilakukan meski berada di kawasan terpencil.
“Kalau dibawa ke atas kawasan, tidak perlu khawatir kehabisan daya,” ujar Astekita.
Ia menyebut, penggunaan drone thermal akan membuat penanganan darurat menjadi lebih optimal karena memang dirancang khusus untuk kebutuhan evakuasi. Jangkauan pengoperasian drone mencapai lebih dari dua kilometer, tergantung kondisi medan dan lokasi kejadian.
Selain drone, TNGR juga menerima bantuan peralatan Search and Rescue (SAR) lengkap, seperti tandu, tali, hingga perlengkapan rappelling. Peralatan tersebut ditempatkan di sejumlah titik strategis, yaitu di Pos Pendakian Sembalun, Pelawangan, dan beberapa shelter di jalur pendakian Rinjani.
“Dengan penempatan alat di beberapa titik, ketika terjadi keadaan darurat, tim tinggal mengerahkan personel tanpa harus membawa perlengkapan dari bawah,” katanya.
Rencananya, drone thermal akan ditempatkan di resort TNGR. Saat tidak digunakan untuk penanganan darurat, alat tersebut akan dimanfaatkan untuk latihan personel agar kesiapsiagaan tetap terjaga.
“Kalau kejadian di atas, drone bisa langsung dibawa naik karena sudah dilengkapi tas gendong, jadi mobilisasinya lebih mudah,” katanya.
