Aktivitas pendakian di Gunung Rinjani akan ditutup total dari semua jalur pada awal tahun. Penutupan dilakukan untuk memulihkan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
“Rinjani dibuka untuk pendakian sudah 9 Bulan dan Rinjani butuh istirahat juga, sehingga kami akan melakukan penutupan pendakian di awal bulan Januari dan InsyaAllah akan dibuka kembali di awal April,” kata Kepala Seksi (Kasi) Wilayah II TNGR, Ma’ruf Hadi, ditemui infoBali di Kantor TNGR Resort Sembalun, Sabtu (20/12/2025).
Ma’ruf menjelaskan, penutupan pendakian akan mulai diberlakukan pada 31 Desember 2025. Hingga tanggal tersebut, aktivitas pendakian Gunung Rinjani masih dibuka untuk pengunjung.
“Kegiatan pendakian untuk sementara masih dibuka, nanti terakhir tanggal 31 Desember baik pendaki melalui trekking organizer maupun pendaki umum yang booking melalui online secara mandiri,” terang Ma’ruf.
Selama masa penutupan, Balai TNGR akan melakukan perbaikan di sejumlah jalur pendakian yang mengalami kerusakan akibat hujan. Kondisi tersebut dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pendaki.
“Kemarin kami menerima laporan dari teman-teman terkait beberapa titik longsor salah satunya di jalur naga, dan kami sudah tutup jalur tersebut dengan membuka jalur alternatif. Itu juga menjadi prioritas nanti untuk kami lakukan perbaikan,” ucap Ma’ruf.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNGR, Astekita Ardiaristo, membeberkan data kunjungan wisatawan di Gunung Rinjani hingga November 2025. Total pengunjung tercatat sebanyak 124.649 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 42.720 wisatawan mancanegara dan 81.929 pendaki nusantara.
“Itu data pengunjung dari semua pintu pendakian ke Gunung Rinjani, dan pada bulan Desember ini data tersebut masih akan bertambah sudah banyak yang booking, yang sampai tanggal 24-25 itu untuk yang nusantaranya sudah full malahan,” beber Astekita.
Untuk objek wisata nonpendakian di kawasan TNGR, seperti Savana Propok, Bukit Gedong, Top Kondo, dan sejumlah bukit lainnya di wilayah Sembalun, tetap dibuka seperti biasa. Astekita menyebut lokasi tersebut dapat menjadi alternatif wisata bagi pengunjung.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Ada bukit-bukit di sekitar Sembalun ini. Ada juga bukit gedong, juga savana popok, itu juga bisa jadi alternatif para pendaki yang ingin mendaki bagi yang kangen ke puncak Rinjani,” ujarnya.
Menjelang penutupan pendakian Gunung Rinjani, Astekita menegaskan langkah tersebut dilakukan untuk memberi waktu pemulihan bagi ekosistem kawasan.
“Biarkan Rinjani istirahat dulu, memulihkan diri, biar saat dibuka teman-teman pendaki bisa nyaman kembali,” imbuhnya.
