Temui Keluarga Prada Lucky, LPSK Tawarkan Pendampingan

Posted on

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyambangi keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). LPSK menawarkan pendampingan kepada keluarga yang menuntut keadilan terkait kasus kematian Prada Lucky.

Wakil Ketua LPSK Susilaningtias bersama dengan tim bertemu dengan orang tua Prada Lucky di Kupang, Jumat (15/8/2025). Susi menjelaskan rencana pemberian pendampingan tersebut tergantung keputusan keluarga Prada Lucky.

“Ini masih diskusi awal. Tergantung keluarga nanti untuk mengajukan pendampingan atau seperti apa,” ujar Susi dalam keterangannya, Jumat.

Prada Lucky meninggal dunia setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Mbay, Nagekeo, NTT, pada 6 Agustus lalu. Pemuda berusia 23 tahun yang baru dua bulan menjadi tentara itu tewas diduga dianiaya oleh seniornya sesama prajurit TNI di Nagekeo, NTT.

Sebanyak 20 anggota TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT, telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kematian Prada Lucky. Para tersangka juga telah ditahan dan masih menjalani proses hukum lebih lanjut.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyesalkan perbuatan 20 prajuritnya yang menyiksa Prada Lucky hingga tewas. Kematian Lucky juga membuat Budyakto merasa sangat kehilangan.

Budyakto mengatakan penanganan kasus kematian Prada Lucky dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku di TNI. “Ini yang saya tindaklanjuti dan saya lakukan sesuai prosedur sehingga semua pelaku sudah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh polisi militer di Kupang,” ujarnya saat mendatangi rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).

Sementara itu, keluarga mengungkap ginjal Prada Lucky bocor akibat disiksa oleh seniornya sesama prajurit TNI. Keluarga menyebut hal itu berdasarkan pemeriksaan medis di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.

“Ginjalnya bocor dan paru-parunya ada cairan yang harus mendapat penanganan medis secara intensif,” ujar kakak perempuan Lucky, Lusy Namo, di rumahnya di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin.

Lusy menjelaskan saat itu Lucky harus segera dirujuk ke Maumere karena kondisinya semakin parah. Namun, alat medis di rumah sakit itu tidak memadai sehingga seharusnya Lucky dirujuk ke Kupang. Hanya saja, hal itu urung terlaksana karena Lucky lebih dulu meninggal.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyesalkan perbuatan 20 prajuritnya yang menyiksa Prada Lucky hingga tewas. Kematian Lucky juga membuat Budyakto merasa sangat kehilangan.

Budyakto mengatakan penanganan kasus kematian Prada Lucky dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku di TNI. “Ini yang saya tindaklanjuti dan saya lakukan sesuai prosedur sehingga semua pelaku sudah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh polisi militer di Kupang,” ujarnya saat mendatangi rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).

Sementara itu, keluarga mengungkap ginjal Prada Lucky bocor akibat disiksa oleh seniornya sesama prajurit TNI. Keluarga menyebut hal itu berdasarkan pemeriksaan medis di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.

“Ginjalnya bocor dan paru-parunya ada cairan yang harus mendapat penanganan medis secara intensif,” ujar kakak perempuan Lucky, Lusy Namo, di rumahnya di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin.

Lusy menjelaskan saat itu Lucky harus segera dirujuk ke Maumere karena kondisinya semakin parah. Namun, alat medis di rumah sakit itu tidak memadai sehingga seharusnya Lucky dirujuk ke Kupang. Hanya saja, hal itu urung terlaksana karena Lucky lebih dulu meninggal.