Ritual Cium Patung Tuan Berdiri di Pulau Adonara, Flores Timur

Posted on

Ratusan peziarah Semana Santa 2025 mengikuti ritual cium patung Tuan Berdiri, Rabu (16/4/2025) pagi. Ritual ini berlangsung di Pulau Adonara, tepatnya di Desa Wureh, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya senang sekali, kami datang berdoa di sini. Rasanya adem sekali,” ujar Damian, salah satu peziarah dari Lembata, NTT.

Para peziarah yang mengikuti ritual cium patung Tuan Berdiri berangkat dari Pantai Palo, Larantuka, menuju ke Pantai Tanah Merah, Adonara. Perjalanan para peziarah memakan waktu lima hingga 10 menit menggunakan perahu ketinting.

Di atas perahu kecil yang memuat sekitar 20 orang itu, peziarah membaca doa-doa hingga tiba di Pantai Tanah Merah, Adonara. Mereka langsung berziarah setelah tiba di Adonara.

Umat Katolik dari berbagai daerah itu mengular panjang di setiap lintasan barisan. Mereka datang untuk mencium Tuan Berdiri dan menyeka patung Yesus dengan kain sambil berdoa dengan khusyuk.

Anak kecil hingga orang tua ikut mencium patung Tuan Berdiri di sana. Meski disengat matahari yang kian panas, para peziarah tetap bertahan di bawah terik untuk mencium patung Tuan Berdiri.

Sebagai informasi, Semana Santa atau Hari Bae adalah prosesi perayaan Paskah yang telah berlangsung selama berabad-abad dan masih eksis hingga saat ini. Umat Katolik di Larantuka menjadikan perayaan ini sebagai momen untuk melakukan pertobatan, pembaruan rohani, dan wujud solidaritas.

Semana Santa berasal dari bahasa Portugis, yakni semana yang berarti pekan dan santa berarti suci. Dengan demikian, Semana Santa adalah pekan suci yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka.

Perayaan keagamaan terbesar masyarakat Flores ini melibatkan puasa selama 40 hari dengan doa bersama dimulai pada hari Rabu Abu. Selama masa puasa, umat melakukan persiapan batin melalui doa dan jalan salib, termasuk mengaji semana di Kapela Tuan Ma setiap Jumat dan Sabtu.

Biasanya, banyak peziarah dari berbagai daerah yang datang ke Larantuka untuk mengikuti prosesi Semana Santa. Bahkan, tak sedikit pula peziarah yang berasal dari luar negeri.