Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali beroperasi normal sejak Selasa (8/7/2025) pagi. Aktivitas penerbangan sudah berjalan sesuai jadwal.
Bandara ini sebelumnya ditutup sejak Senin (7/7) sore hingga pukul 07.00 Wita pagi tadi akibat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
“Iya sudah dibuka kembali dan penerbangan sudah normal,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Ceppy Triono, Selasa pagi.
Ceppy menjelaskan, bandara kembali dibuka setelah pengujian keberadaan abu vulkanik melalui metode paper test menunjukkan hasil negatif. “Paper test dengan hasil negatif sudah dilaksanakan di jam 06.00 Wita,” ujarnya.
Ceppy menambahkan, sejauh ini tidak ada maskapai yang membatalkan penerbangan. “Hari ini total ada 17 flight kedatangan dan 18 flight keberangkatan,” katanya. “Mudah mudahan semua normal hari ini,” tandas Ceppy.
Sebelumnya, Bandara Internasional Komodo ditutup sejak pukul 18.00 Wita hingga 07.00 Wita pagi ini. Penutupan itu membuat 15 penerbangan terdampak, dengan total 1.262 penumpang batal terbang.
Sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki juga mencapai wilayah Manggarai Barat. Kapal wisata diimbau waspada terhadap jarak pandang selama berlayar di perairan Labuan Bajo hingga Taman Nasional Komodo.
“Waspada akan keterbatasan jarak pandang akibat debu vulkanik,” kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, Selasa (8/7).
KSOP telah mengeluarkan Notice to Mariners (NtM) kepada nakhoda kapal sejak tadi malam. NtM dikeluarkan untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Berlindung dan berlabuh jangkar apabila jarak pandang terbatas dan melanjutkan pelayaran kembali setelah jarak pandang normal,” kata Stephanus.
Nahkoda dan kru kapal juga diminta membersihkan filter udara mesin kapal serta menyediakan filter cadangan. “Mengantisipasi debu vulkanik yang turun terhadap permesinan kapal, seperti membersihkan filter udara dan menyediakan filter cadangan,” ujar Stephanus.
Selain itu, awak dan penumpang kapal diimbau menyediakan masker. “Menyediakan masker pernafasan untuk awak kapal dan penumpang,” kata Stephanus.
“Berkoordinasi dengan syahbandar dan Basarnas jika mengetahui keadaan kedaruratan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan abu vulkanik imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi di Manggarai Barat. Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Patricia Christin Seran, mengatakan abu vulkanik tidak hanya di ruang udara, tetapi juga sudah turun ke permukaan.
“Saat ini berdasarkan pantauan dari satelit Himawari, sebaran VA (volcanic ash/abu vulkanik) Lewotobi sudah berada di ruang udara Labuan Bajo,” kata Maria tadi malam.
“Sejak sore VA teridentifikasi telah sampai di darat. VA yang telah sampai ke permukaan ini ditemukenali dari sebaran abu yang jatuh di beberapa permukaan benda-benda yang ada di sekitar,” lanjutnya.
Maria bahkan menemukan abu vulkanik di kursi hingga HP yang diletakkan di meja luar ruangan. Matanya juga terasa perih.
Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat kembali meletus kemarin siang dengan tinggi kolom abu mencapai 18 kilometer. Gunung berstatus Level IV (Awas) ini kembali erupsi tadi malam, memuntahkan kolom abu setinggi 13 kilometer di atas puncak atau sekitar 14.584 meter di atas permukaan laut.