Mandalika Grand Prix Association (MGPA), merilis sejumlah rangkaian kegiatan pendukung untuk menyambut Pertamina Grand Prix (MotoGP) of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 3-5 Oktober 2025.
Kegiatan itu dirancang untuk menghadirkan MotoGP lebih dekat dengan masyarakat, memperkuat interaksi antara olahraga dunia dengan budaya lokal, serta memberikan pengalaman edukatif bagi generasi muda Lombok.
Tiga program besar tersebut adalah, Riders Parade MotoGP di Kota Mataram (1 Oktober 2025), Riders MotoGP Goes to School (2 Oktober 2025), serta Paddock Tour and Watch Free Practice (3 Oktober 2025).
“Tiga rangkaian besar ini, yakni Riders Parade, Riders Goes to School, dan Paddock Tour untuk siswa-siswi SMA/SMK pada event MotoGP Mandalika, menunjukkan bahwa ajang kejuaraan dunia ini lebih dari sekadar event balapan kejuaraan dunia, tetapi upaya mendekatkan MotoGP kepada masyarakat,” kata Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, melalui keterangan resminya, Minggu (14/9/2025).
Ia menjelaskan MotoGP ini sekaligus menjadi sarana edukasi, sarana interaksi budaya, media promosi pariwisata, sekaligus sumber inspirasi bagi generasi muda di NTB secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
“Bagi masyarakat Lombok, momen ini akan tercatat sebagai peristiwa bersejarah,” ungkapnya.
Priandhi menjelaskan bintang-bintang MotoGP akan turun langsung ke jalanan di Kota Mataram, hari berikutnya mendatangi sekolah-sekolah di Lombok.
“Event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 hadir sebagai panggung global yang sekaligus menjadi pesta rakyat, membawa Lombok dan Indonesia ke pentas dunia,” bebernya.
Rangkaian pra-event dimulai dengan Riders Parade yang akan berlangsung di Kota Mataram. Parade ini diikuti oleh 12 pebalap MotoGP dunia yang hadir langsung menyapa masyarakat Lombok. Mereka adalah Marco Bezzecchi, Luca Marini, Somkiat Chantra, Francesco atau Pecco Bagnaia, Maverick Viñales, Brad Binder, Fabio Quartararo, Miguel Oliveira, Raul Fernandez, Franco Morbidelli, Fabio Di Giannantonio, dan Mario Aji. Kehadiran Mario Aji sekaligus menjadi perwakilan pembalap Indonesia dalam parade bergengsi ini.
Acara parade dimulai dari Lapangan Sangkareang menuju Jalan Udayana sebagai titik akhir. Setibanya di Udayana, para pebalap akan disambut dengan tarian tradisional khas Indonesia sebelum menyapa ribuan penonton yang memadati lokasi. Setelah itu, para pebalap akan diajak berbincang singkat di panggung sekaligus membagikan hadiah merchandise kepada penonton.
Sebuah tantangan unik berupa tarian Pacu Jalur juga akan melibatkan seluruh rider, menciptakan suasana akrab dan penuh keceriaan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, meet and greet, serta kesempatan doorstop interview untuk media.
Selain interaksi dengan pebalap, parade ini juga diperkaya dengan karnaval budaya dan hiburan musik. Masyarakat dapat menyaksikan tarian tradisional yang mengisahkan legenda Putri Mandalika, lengkap dengan nuansa karnaval yang meriah.
Ada pula sesi permainan interaktif ala tren media sosial yang dirancang agar para rider bisa berbaur lebih dekat dengan penonton. Semua ini menjadikan Riders Parade bukan hanya ajang penyambutan, tetapi juga pesta budaya yang mempertemukan olahraga dunia dengan kearifan lokal Lombok.
Sehari setelah parade, pada Kamis 2 Oktober 2025, MotoGP hadir lebih dekat dengan generasi muda Lombok melalui program Riders Goes to School. Tahun ini, ada dua sekolah yang menjadi lokasi utama kegiatan, yakni SD Negeri 2 Ngolang di Lombok Tengah dan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma’arif NU Lenser.
Puncak rangkaian pra-event MotoGP Mandalika hadir melalui program Paddock Tour and Watch Free Practice di Sirkuit Mandalika, pada Jumat, 3 Oktober 2025. Kegiatan ini melibatkan 1.000 siswa dari lima sekolah menengah dari Lombok Tengah, yaitu SMAN 1 Pujut, SMAN 2 Pujut, SMKN 1 Pujut, SMKN 2 Pujut, dan SMKN 3 Pujut.
Para siswa dipilih karena berada di wilayah terdekat dengan Mandalika, sekaligus untuk menegaskan komitmen penyelenggara dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
Kegiatan paddock tour berlangsung dengan sistem kelompok. Setiap harinya, 200 siswa dibagi ke dalam grup-grup kecil berisi 25 orang. Mereka kemudian diajak berkeliling ke delapan station pengalaman yang sudah disiapkan secara khusus.
Di sesi pertama, siswa berkesempatan naik ke podium juara dan berfoto, merasakan langsung atmosfer yang biasa dialami para pembalap saat mengangkat trofi kemenangan.
Selanjutnya, mereka mengunjungi tenda Asia Talent Cup, tempat pembibitan pebalap muda Asia yang menjadi pintu menuju MotoGP. Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan ruang konferensi pers, di mana para jurnalis dunia biasa mewawancarai pebalap top.
Perjalanan berlanjut ke studio siaran, di mana para siswa dapat melihat bagaimana tayangan MotoGP diproduksi untuk jutaan penonton di seluruh dunia. Mereka juga diajak memahami fungsi International Press Facility (IPF) sebagai pusat aktivitas media global.
Di ruang teknis, siswa belajar tentang ban balap MotoGP, salah satu elemen penting yang sangat menentukan performa motor. Tidak ketinggalan, mereka juga mengunjungi Medical Centre yang dilengkapi fasilitas modern untuk menjamin keselamatan pebalap.
Paddock tour diakhiri dengan kunjungan ke area paddock utama, tempat tim-tim MotoGP menyiapkan motor dan strategi. Seluruh proses tur didampingi oleh pemandu resmi dari Dorna Sports serta perwakilan panitia lokal. Sistem rotasi yang diterapkan memastikan semua siswa mendapat kesempatan untuk mengikuti seluruh pengalaman secara merata.
Selain berkeliling paddock, siswa juga memperoleh kesempatan istimewa menonton langsung sesi latihan bebas MotoGP dari tribun sirkuit. Bagi mereka, ini akan menjadi pengalaman pertama mendengar deru mesin MotoGP yang melaju kencang di lintasan Mandalika.
Puncak rangkaian pra-event MotoGP Mandalika hadir melalui program Paddock Tour and Watch Free Practice di Sirkuit Mandalika, pada Jumat, 3 Oktober 2025. Kegiatan ini melibatkan 1.000 siswa dari lima sekolah menengah dari Lombok Tengah, yaitu SMAN 1 Pujut, SMAN 2 Pujut, SMKN 1 Pujut, SMKN 2 Pujut, dan SMKN 3 Pujut.
Para siswa dipilih karena berada di wilayah terdekat dengan Mandalika, sekaligus untuk menegaskan komitmen penyelenggara dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
Kegiatan paddock tour berlangsung dengan sistem kelompok. Setiap harinya, 200 siswa dibagi ke dalam grup-grup kecil berisi 25 orang. Mereka kemudian diajak berkeliling ke delapan station pengalaman yang sudah disiapkan secara khusus.
Di sesi pertama, siswa berkesempatan naik ke podium juara dan berfoto, merasakan langsung atmosfer yang biasa dialami para pembalap saat mengangkat trofi kemenangan.
Selanjutnya, mereka mengunjungi tenda Asia Talent Cup, tempat pembibitan pebalap muda Asia yang menjadi pintu menuju MotoGP. Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan ruang konferensi pers, di mana para jurnalis dunia biasa mewawancarai pebalap top.
Perjalanan berlanjut ke studio siaran, di mana para siswa dapat melihat bagaimana tayangan MotoGP diproduksi untuk jutaan penonton di seluruh dunia. Mereka juga diajak memahami fungsi International Press Facility (IPF) sebagai pusat aktivitas media global.
Di ruang teknis, siswa belajar tentang ban balap MotoGP, salah satu elemen penting yang sangat menentukan performa motor. Tidak ketinggalan, mereka juga mengunjungi Medical Centre yang dilengkapi fasilitas modern untuk menjamin keselamatan pebalap.
Paddock tour diakhiri dengan kunjungan ke area paddock utama, tempat tim-tim MotoGP menyiapkan motor dan strategi. Seluruh proses tur didampingi oleh pemandu resmi dari Dorna Sports serta perwakilan panitia lokal. Sistem rotasi yang diterapkan memastikan semua siswa mendapat kesempatan untuk mengikuti seluruh pengalaman secara merata.
Selain berkeliling paddock, siswa juga memperoleh kesempatan istimewa menonton langsung sesi latihan bebas MotoGP dari tribun sirkuit. Bagi mereka, ini akan menjadi pengalaman pertama mendengar deru mesin MotoGP yang melaju kencang di lintasan Mandalika.