Rekor Muri-Peluncuran Buku di HUT Pertama Sanga Sanga

Posted on

Perayaan ulang tahun (ultah) pertama Sanga Sanga sekaligus ultah ke-70 pendiri dan pemilik Sanga Sanga, Bambang Pranoto, dimeriahkan dengan beragam acara. Selain konser, ada penganugerahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dan peluncuran buku Dari Terang ke Benderang.

Acara berlangsung di Mango Lango Laka Restaurant, Jalan Sawo, Bitera, Gianyar, Selasa (13/5/2025). Wakil Direktur Rekor Muri, Osmar Semesta Susilo, menganugerahkan rekor Muri atas pemutaran lagu terbanyak di radio secara seri dari karya komposier tunggal. Penghargaan diberikan kepada Bambang Pranoto dan istri, Riva Effrianti yang juga CEO dan Founder PT Kutus Kutus Herbal. Keduanya sebelumnya telah memutar lagu instrumental karyanya ke radio-radio dan mengadakan roadshow ke sejumlah kanal siniar Indonesia.

Riva juga menjelaskan transformasi Kutus Kutus menjadi Sanga Sanga. Hal itu ditulis lengkap dalam buku “Dari Terang ke Benderang” yang juga diluncurkan, Selasa. Riva berharap buku itu menjadi pembangkit bagi siapa pun yang tengah dalam masa perjuangan.

“Dengan ini, kami, Kutus Kutus sudah bertransformasi menjadi Sanga Sanga. Ini perjalanan tidak mudah setelah 10 tahun. Tapi, kami bernyali besar untuk mengambil langkah ini. Terima kasih kepada mitra. Surprise juga saya merilis buku ini untuk Papi (Bambang),” ujar Riva.

Beragam hiburan memeriahkan acara. Salah satunya, ada orkestra “Simfoni Mendampak Bumi” dari Fantasia Orkestra Yogjakarta. Sepanjang penampilan orkestra, diselingi kisah perjalanan Bambang Pranoto selalu Founder PT Kutus Kutus Herbal. Mulai dari lahir, hijrah ke Bali, hingga mulai meracik minyak balur dari bahan herbal khas Indonesia pada 2013 silam.

Lagu bertajuk Enter The Gate, misalnya, menjadi representasi hijrah Bambang Pranoto ke Bali yang ingin lebih dekat kepada alam sekaligus mendalami bidang peracikan herbal khas Indonesia. Dari pertama kali menginjakkan kaki hingga kini, Bambang diceritakan memilih Gianyar sebagai tempat memulai usaha sekaligus tempat tinggal bersama keluarganya.

Lagu lainnya, Another War hadir dengan iringan musik gamelan khas Indonesia. Menceritakan latar belakang Bambang sebagai lulusan Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, kemudian bekerja salah satu perusahaan elektronik selama 15 tahun. Bambang lalu menemukan panggilan hati untuk meramu rempah rempah-rempah nusantara dalam bentuk minyak balur, yang kini merambah ke produk skincare juga.

Runtutan acara diikuti dengan pemotongan tumpeng oleh Bambang Pranoto bersama keluarga dan kerabat di atas panggung. Ini menandai usia pria asal Klaten, Jawa Tengah itu genap berusia 70 tahun.

“Orang-orang life begin at 40, Pak Bambang life begin at 70. Supaya karya bisa memberi manfaat lebih luas lagi ke seluruh Indonesia. Seperti buku tulisannya Mari Bung Rebut Kembali, Pak Bambang justru menggunakan rempah-rempah Indonesia untuk merebut kejayaan Belanda”, kata pakar ekonomi Rhenald Kasali yang turut mendampingi prosesi potong tumpeng.

“Ini adalah kedua kali dari yang ultah usia nol hingga sekarang satu tahun dari Sanga Sanga. Tidak ada gading yang tidak retak. Jika ada yang kurang-kurang, mohon dimaafkan. Soal musik orkestranya juga kalau kurang kena karena ini musiknya orang 70 tahun. Mari kita nikmati malam ini dengan kegembiraan,” gurau Bambang Pranoto.

Untuk diketahui, Sanga Sanga merupakan produk minyak balur andalan PT Kutus Kutus Herbal yang dinakhodai pasangan Bambang Pranoto dan Riva Effrianti. Peringatan ulang tahun dengan tema Melangkah Maju, Mengukir Sejarah ini menjadi tonggak penting transformasi minyak balur Kutus Kutus menjadi Sanga Sanga.