Kepolisian Resor (Polres) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkap motif di balik tewasnya Arif Rahamni (32) dengan luka gorok di leher pada Sabtu (8/8/2025) malam di Dusun Maulana, Desa Sarisakolo, Kecamatan Dompu. Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus itu.
Menurut Kapolres Dompu, AKBP Sodikin Fahrojin Nur, kasus pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh selisih paham antara tersangka AH dan korban Arif. Pada saat kejadian, tersangka AH dalam keadaan mabuk di bawah pengaruh alkohol.
“Mereka berselisih paham ketika dalam keadaan mabuk sehingga melakukan aksi bacok. Motif nya itu sementara. Masih digali lebih dalam lagi,” ujar Sodikin Selasa (12/8/2025).
Sodikin menejelaskan pada saat kejadian tersangka AH dan AN sedang berpesta minuman keras bersama beberapa orang rekannya. Di tengah suasana itu, terjadi keributan dan cekcok mulut yang melibatkan salah seorang saudara dari korban Arif.
Tak berselang lama, korban datang menghampiri kedua tersangka setelah mengetahui saudaranya dianiaya oleh tersangka AH. Kehadiran korban di lokasi itu untuk menanyakan kenapa saudaranya sampai dianiaya.
Kehadiran korban, Sodikin melanjutkan, dianggap menganggu oleh para tersangka. Kemudian, tersangka AN menyarankan kepada AH untuk membunuh siapa saja yang membuat keributan di lokasi mereka (TKP).
AH pun tanpa basa-basi membacok korban sebanyak dua kali. Korban mengalami luka bacok pada bagian kepala belakang dan leher hingga akhirnya meninggal di lokasi kejadian.
“Secara kronologinya seperti itu. Nanti kalau ada perkembangan informasi akan kami sampaikan lagi,” ujar Sodikin.
Polres Dompu telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini. Tersangka utama yakni AH (34) yang membunuh korban dengan cara dibacok. Tersangka AN adalah orang yang turut serta atau yang menyuruh AH untuk membacok korban. Mereka dijerat Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 338 KHUP dengan ancaman hukuman penjara maksimal seumur hidup.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
