Pria Lombok Tengah Tertipu Perekrutan Anggota BIN, Duit Rp 5 Juta Raib baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Usman Jayadi (28), warga Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga menjadi korban penipuan perekrutan anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Pria itu mengalami kerugian sebesar Rp 5 juta akibat penipuan itu.

Usman awalnya bertemu dengan seseorang berinisial SA saat mengikuti pelatihan media di Desa Sambelia, Lombok Timur. Usman diperkenalkan kepada temannya kepada SA di lokasi acara dan bertukar nomor handphone (HP). SA saat itu mengaku sebagai anggota BIN yang bertugas di NTB.

“Kami pas rapat media di Sambelia. Terus pas saya pulang dia chat (kontak) menawarkan hal itu (menjadi anggota BIN). Semasa saya masih di Lotim, dia tunjukkan identitas BIN, yang diduga palsu,” kata Usman kepada infoBali, Senin (19/5/2025) sore.

Komunikasi keduanya pun berlangsung selama beberapa hari selanjutnya. Usman pun menyampaikan ketertarikannya untuk mendaftar sebagai anggota BIN. Saat itu pula, Usman diminta untuk memberikan uang sebesar Rp 5 juta sebagai biaya pembuatan kartu tanda anggota (KTA).

“Janjinya dua minggu jadi KTA-nya, saya rekomendasikan katanya. Tetapi, tidak ada apa sampai akhir saya laporkan,” ujar Usman.

Usman lantas menunjukkan bukti pengiriman uang kepada terlapor. Usman mentransfer kepada uang pertama kali sebesar Rp 1 juta ke rekening SA. Sedangkan transaksi kedua, SA mengambil langsung ke rumah Usman sembari membawakan formulir pendaftaran berkop surat Markas Besar Badan Intelijen Negara Republik Indonesia Biro Sumber Daya Manusia Bagian Psikologi.

“Kita percaya saja. Satu jutanya saya tf (transfer), Rp 4 juta dia datang nginep ke rumah minta uang itu,” beber Usman.

Menurut Usman, kemungkinan ia bukan korban satu-satunya dalam kejadian ini. Usman meminta kepada Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) NTB untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Usman juga telah melaporkan tindakan penipuan itu ke Polres Lombok Tengah.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Dia sudah bilang ke Sumbawa macam, padahal dia saya lihat di rumahnya di Pringgabaya, Lombok Timur. Nggak ada itikadnya,” tegas Usman.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi, belum berani memastikan adanya laporan itu. Brata mengaku belum menerima informasi itu dari Unit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Lombok Tengah.

“Tiang (saya) tanyakan ke Kanit Pidum tentang masalah niki (ini),” ujar Brata saat dikonfirmasi infoBali.