PON NTB-NTT 2028 Bakal Telan Anggaran Rp 3,3 Triliun, KONI Pikirkan Venue

Posted on

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menelan anggaran Rp 3,3 triliun. Hal itu diungkapkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB Mori Hanafi.

Mori mengakui KONI NTB belum menerima surat keputusan (SK) terkait penunjukan sebagai tuan rumah PON 2028. Meski begitu, KONI NTB mulai memikirkan pembangunan venue untuk pertandingan semua cabang olahraga (cabor).

“Tugas berat terkait PON ini penyiapan venue-nya. Kalau SK dari Kemenpora itu seperti PON Aceh-Sumut diterima 1,5 tahun sebelum event. Intinya kami tidak mau terlena menunggu SK. Kan menyiapkan PON tiga tahun itu sangat sebentar,” ujar Mori seusai rapat persiapan PON ke-22 di Kantor Gubernur NTB, Rabu (25/6/2025).

Mori mengatakan anggaran sebesar Rp 3,3 triliun itu sebagian besar untuk pembiayaan pembangunan venue. Menurutnya, NTB sudah memiliki beberapa venue untuk pertandingan sejumlah cabor untuk PON 2028.

Ia lalu menyinggung pembiayaan PON Aceh-Sumut yang mendapat bantuan Rp 770 miliar untuk pembangunan venue dari pemerintah pusat. Ia berharap pemerintah pusat juga mengucurkan dana untuk pembangunan venue PON NTB-NTT 2028.

“Kami juga lakukan efisiensi di tempat lain sehingga pembiayaan tidak terlalu memberatkan APBD,” imbuh Mori.

Menurut Mori, salah satu skema untuk pembangunan venue PON adalah dengan menggandeng pemerintah daerah. Salah satu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa Barat yang siap membantu KONI NTB untuk membangun venue panahan.

“Ini masuk surat dari Bupati Sumbawa Barat, mereka minta cabor panahan digelar di Sumbawa Barat. Mereka yang siap bangun venue sukarela,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot juga sudah bersurat kepada KONI NTB untuk menyiapkan lima venue PON 2028. “Jadi kabupaten ini siap membiayai, sehingga ringan kita jadinya. Begitu juga Bupati Lombok Barat menyatakan siap membantu,” kata Mori.