Polemik Keberadaan GRIB Jaya di Bali, Yosef Nahak Minta Situasi Mereda

Posted on

Ketua DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Bali, Yosef Nahak, merespons polemik terkait keberadaan organisasi masyarakat (ormas) pimpinan Hercules Rosario de Marshal itu. Keberadaan GRIB di Bali mendapat penolakan dari sejumlah warga dan tokoh, termasuk Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta.

Yosef enggan berkomentar terlalu jauh terkait polemik keberadaan GRIB di Bali. Dia masih menunggu situasi mereda terlebih dahulu.

“Untuk sementara waktu kami belum ada tanggapan. Kami sabar, beberapa hari ke depan semua sudah tenang kami kabari dan kita jumpa,” kata Yosef kepada infoBali melalui pesan singkat, Senin (5/5/2025).

Sebelumnya, foto yang menunjukkan acara pelantikan Ketua DPD GRIB Bali, Yosef Nahak, viral di media sosial. Kemunculan GRIB Jaya di Bali pun menuai penolakan dari warganet.

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta juga menolak kehadiran GRIB Jaya di Bali. Menurut dia, Bali sudah memiliki pecalang untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

“Dari 1.400 lebih desa adat itu sudah memiliki pecalang dan desa adat. Nah, pecalang dan desa adat ini mempunyai peran menjaga estetika wilayah adat itu sendiri,” kata Giri di kantor Gubernur Bali, Senin.

Pemprov Bali, dia berujar, juga telah memiliki aturan terkait dibentuknya Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda). Ia menegaskan kolaborasi TNI/Polri bersama tokoh dan masyarakat adat sudah berjalan di Bali.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster berencana membahas kemunculan GRIB Jaya seusai pulang dari Eropa. Untuk diketahui, Koster menghadiri upacara melaspas sekaligus meresmikan Pura Santa Citta Bhuwana di Kallankote, Belanda, pada Sabtu (3/5/2025).

“Nanti kalau sudah di Bali akan saya bahas,” kata Koster melalui pesan singkat, Senin. Ia menjawab tentang polemik GRIB Jaya di Bali.