Kisah Tragis Pembunuhan Driver Aplikasi Online di Bali

Posted on

Polisi akhirnya membongkar kasus pembunuhan terhadap Remy Yuliana Putri (36) yang jasadnya ditemukan di dalam mobil Jalan Kerta Dalem, Desa Sidakarya, Denpasar, Jumat (2/5/2025). Remy adalah perempuan yang berprofesi sebagai pengemudi (driver) aplikasi online.

Pembunuh Remy adalah pacarnya sendiri, Galuh Widiasmoro (27), yang sama-sama sebagai driver aplikasi online. Galuh membunuh Remy di lahan kosong di Jalan Goa Gong, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

“Kejadiannya Kamis malam menjelang dini hari, Jumat (jenazah) ditemukan. Korban dan tersangka sama-sama driver. Mereka pacaran,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, saat konferensi pers di kantornya, Senin (5/5/2025).

Laorens menuturkan Galuh dan Remy awalnya janjian untuk pergi ke Goa Gong, Kelurahan Jimbaran, Kamis (1/5/2025) malam. Sebelum pergi ke sana, Galuh dan Remy bertemu di Jalan Mahendradatta, Denpasar.

Galuh dan Remy mengendarai mobil masing-masing saat bertemu di Jalan Mahendradatta, Denpasar. Korban membawa mobil Terios merah marun berpelat DK 1662 ACT, sedangkan pelaku membawa mobil Avanza.

Seusai itu, mereka kemudian berangkat ke Goa Gong, Jimbaran, untuk jalan-jalan menggunakan mobil Terios merah marun milik Remy. Saat pergi bersama, pelaku sudah menyiapkan pisau mirip sangkur yang diselipkan di balik celananya. Pisau itu diambil dari rumah paman pelaku tiga hari sebelumnya atau pada 28 April 2025.

Saat pergi ke Jimbaran, Galuh duduk di kursi depan di sebelah Remy yang sedang menyetir mobilnya. Tersangka pada saat itu juga mengajak korban untuk take away makanan di salah satu restoran cepat saji di Kelurahan Jimbaran.

Namun, seusai itu, pasangan kekasih yang telah berpacaran selama satu tahun lebih itu lantas cekcok. Menurut Laorens, Galuh dan Remy cekcok karena masalah di grup WhatsApp (WAG) sesama sopir online. “Tersangka sakit hati karena obrolan di grup yang disebut mokondo dan cemburu karena korban punya pacar baru,” ungkap Laorens.

Saat cekcok berlangsung, Galuh yang emosi mengambil pisau dan menusuk bagian leher sebelah kiri Remy. Remy pun tewas dengan kedalaman luka mencapai sembilan sentimeter (cm).

Seusai Remy tewas, Galuh kemudian memindahkan jasadnya ke bagian tengah mobil. Jenazah Remy kemudian dibawa ke Jalan Kerta Dalam, Lingkungan Sekar Kangin, Desa Sidakarya, Denpasar, Jumat (2/5/2025) dini hari.

Setelah sampai di lokasi, Galuh meminta temannya menjemput. Sedangkan Remy dan mobilnya ditinggalkan di lokasi hingga ditemukan warga.

Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga, mengatakan terkait alasan pelaku membawa korban ke Sidakarya. Galuh sengaja memarkir mobil di dekat tempat yang akrab dengan Remy agar tidak langsung mencurigakan.

“Korban, pelaku, dan teman-teman driver biasanya nongkrong di sana untuk jemput order-an. Yang rekan di sana juga sudah tahu kalau mereka sering nongkrong di sana. Ya mungkin biar korban dan mobilnya diketahui rekan di sana,” ungkap Agus.

Laorens menuturkan Galuh kabur menuju kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah (Jateng), seusai membunuh Remy. Keberadaan Galuh terendus polisi saat masih berada di Solo, Jateng.

Polisi lantas menangkap Galuh di Solo. Namun, Galuh sempat melawan saat ditangkap. Tim Opsnal Polsek Denpasar Selatan dan Jatanras Polresta Denpasar sempat saling tabrakan dengan mobil pelaku.

“Bukan melawan lagi, sudah saling tabrakan. Hingga akhirnya kami ambil tindakan tegas (tembak) di bagian betis,” tutur Laorens.

Menurut Laorens, Galuh juga diduga sebagai pengguna narkoba. “Yang bersangkutan positif menggunakan obat penenang. Cuma dia masih menyangkal, tetapi hasil tes urine positif,” terang Laorens.