Perawat RSU Balimed Jembrana Ditemukan Tewas di Ruang Operasi

Posted on

Seorang perawat berinisial ZPB ditemukan tewas di ruang operasi Rumah Sakit Umum (RSU) Balimed Negara, Jembrana, Bali. Hingga kini, polisi masih menyelidiki peristiwa yang terjadi pada Sabtu (16/8/2025) itu.

Kapolsek Kota Jembrana, Ipda I Ngurah Agus Dwi Widiatmika Putra, membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, dia belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian perawat laki-laki berusia 26 tahun itu.

“Masih dalam proses penyelidikan,” ungkap Widiatmika saat dikonfirmasi infoBali, Senin (18/8/2025).

ZPB pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh rekannya sesama petugas kesehatan (nakes) berinisial NMK yang hendak menyiapkan peralatan operasi. Betapa kagetnya NMK saat mendapati ZPB tergeletak dengan posisi telentang dan kaki bersila di ruangan itu.

Menurut Widiatmika, NMK juga sempat memeriksa denyut nadi rekannya itu. Lantaran kondisi ZPB tidak kunjung merespons, NMK bergegas memanggil rekan-rekan lainnya.

Para nakes itu kemudian membawa ZPB ke instalasi gawat darurat (IGD) dan melaporkan kejadian tersebut kepada dokter jaga. Namun, nyawa perawat muda asal Banyuwangi itu tak tertolong.

“Pihak keluarga telah menerima kepergian ZPB sebagai musibah. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi, sehingga penyebab pasti kematiannya belum dapat dipastikan,” ujar Widiatmika.

Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Inafis Polres Jembrana. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan rekaman kamera pemantau (CCTV), tidak ditemukan aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi kejadian. Korban diketahui sedang bertugas piket jaga malam saat kejadian itu.

“Masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Masih dalam proses,” kata Widiatmika.

Direktur RSU Balimed Jembrana, IGP Dhinarananta, juga membenarkan bahwa ZPB merupakan salah satu perawat di rumah sakit tersebut. Ia membantah informasi yang menyebut ZPB tewas karena bunuh diri.

“Informasi dari staf saya, (ZPB) meninggal saat bekerja, saat jam istirahat malam. Sudah dibawa ke IGD dan tidak tertolong,” jelas Dhinarananta singkat.

Para nakes itu kemudian membawa ZPB ke instalasi gawat darurat (IGD) dan melaporkan kejadian tersebut kepada dokter jaga. Namun, nyawa perawat muda asal Banyuwangi itu tak tertolong.

“Pihak keluarga telah menerima kepergian ZPB sebagai musibah. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi, sehingga penyebab pasti kematiannya belum dapat dipastikan,” ujar Widiatmika.

Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Inafis Polres Jembrana. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan rekaman kamera pemantau (CCTV), tidak ditemukan aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi kejadian. Korban diketahui sedang bertugas piket jaga malam saat kejadian itu.

“Masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Masih dalam proses,” kata Widiatmika.

Direktur RSU Balimed Jembrana, IGP Dhinarananta, juga membenarkan bahwa ZPB merupakan salah satu perawat di rumah sakit tersebut. Ia membantah informasi yang menyebut ZPB tewas karena bunuh diri.

“Informasi dari staf saya, (ZPB) meninggal saat bekerja, saat jam istirahat malam. Sudah dibawa ke IGD dan tidak tertolong,” jelas Dhinarananta singkat.