Penolakan Minimarket di Angantaka-Bocah SD di Kintamani Bunuh Diri

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sejumlah peristiwa di Bali menjadi sorotan pembaca infoBali pekan ini, Senin (21/4/2025) hingga Sabtu (26/4/2025). Mulai dari penangkapan pengedar sabu 1 kilogram (kg), bule dihukum menyapu gegara buang sampah sembarangan, hingga bocah SD di Kintamani bunuh diri. Berikut rangkumannya.

Satresnarkoba Polresta Denpasar menangkap 18 orang pengedar dan kurir narkotika selama tiga bulan terakhir. Salah satu tersangka diketahui membawa sabu seberat 1 kilogram dan mengaku diupah Rp 10 juta untuk mengedarkannya.

Kasat Resnarkoba Polresta Denpasar AKP Muhammad Rizky Fernandez mengatakan, barang bukti yang diamankan berasal dari sejumlah jenis narkoba, mulai dari sabu, ganja, ekstasi, hingga tembakau sintetis.

“Barang bukti yang diamankan ada sabu, ganja, ekstasi dan tembakau sintentis. Total ada 18 tersangka,” ujar Rizky Fernandez saat ditemui di lobi depan Polresta Denpasar, Senin (21/4/2025).

Rizky menyebut, pengungkapan kasus narkoba dalam triwulan ini mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Selain jumlah tersangka yang lebih banyak, barang bukti yang disita juga lebih besar, bahkan melebihi 1 kg.

Salah satu tersangka dengan barang bukti terbanyak adalah Daniel Novpamilih, warga Denpasar. Ia ditangkap dengan membawa sabu seberat 1 kg yang diperoleh dari seorang pria berinisial N di kawasan Sidatapa, Buleleng.

“Daniel ini jaringan Sidatapa. Barang yang didapat merupakan sisa dari barang yang belum berhasil dijual,” terangnya.

Rizky menjelaskan, Daniel sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online. Ia menyamarkan aktivitas pengedarannya dengan profesi tersebut. Untuk 1 kilogram sabu yang diedarkan, Daniel mengaku menerima upah sebesar Rp 10 juta.

Warga di Banjar Adat Desa, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung, menolak pembangunan salah satu minimarket berjaringan di wilayah mereka. Warga sudah menolak toko modern itu sejak 2024. Saat ini, minimarket berjejaring itu belum jadi dibangun.

Mulanya, warga di dusun itu mendengar desas-desus akan didirikan satu toko modern di wilayah mereka. Kabar itu pun membuat warga resah lalu digelar rapat yang diikuti 65 dari total 86 kepala keluarga (KK) anggota masyarakat adat pada November 2024.

Kelian Banjar Adat Desa, I Wayan Arta Yasa, mengakui penolakan itu sudah diungkapkan warga sebelum dia menjabat kelian adat. Menurut Arta, masyarakat setempat menganggap keberadaan toko modern akan mengancam warung kelontong milik warga setempat.

“Penolakan itu bukan orang-perorangan. Itu aspirasi warga banjar yang dibuktikan dengan berita acara hasil rapat. Jadi waktu itu sepakat, bahkan sampai sekarang tidak berubah keputusan untuk menolak,” tutur Arta Yasa ditemui di rumahnya, Selasa (22/4/2025) malam.

Arta menjelaskan warga juga berpendapat jumlah toko modern dengan ukuran toko yang besar sudah cukup mengimbangi jumlah usaha milik warga. Dengan tidak bertambahnya toko modern, warga berharap masyarakat juga kecipratan rezeki.

“Karena UMKM masyarakat bisa jadi salah satu pilihan lain. Di wilayah banjar kami sudah ada satu toko modern. Kami tidak menolak yang sudah ada, tetapi harapan masyarakat ini tidak ada bertambah lagi,” ungkap Arta.

Dia menuturkan sebagian besar masyarakat di dusun itu membuka usaha kecil-kecilan, berupa usaha kuliner dan toko kelontong. Arta tak menampik warga yang punya ruko juga menyewakannya ke warga luar desa untuk dijadikan warung.

“Sampai sekarang belum ada kabar penjajakan dari pihak yang buka toko modern. Warga kami juga masih kondusif,” katanya.

Penolakan toko modern di Banjar Desa, Desa Angantaka ini mencuat di media sosial. Dalam surat yang beredar, warga sesuai hasil rapat memohon kepada Kepala Desa Angantaka untuk tidak mengeluarkan rekomendasi atas rencana dibukanya toko modern baru.

Warga menilai dengan bertambahnya minimarket baru akan mematikan usaha-usaha kecil milik warga setempat. Warga menganggap jumlah toko modern khusus di banjar mereka sudah cukup lantaran sudah ada beberapa toko besar yang sudah beroperasi.

Kelakuan warga negara asing (WNA) di Pulau Dewata kembali menjadi sorotan setelah viral di media sosial (medsos). Kali ini, seorang bule diduga sengaja membuang sampah sembarangan di depan sebuah vila di kawasan Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.

Sontak, warga mengecam aksi bule pria itu dan melaporkannya ke aparat desa. WNA yang tak diketahui namanya itu kabarnya sudah meminta maaf kepada warga. Sebagai hukuman, aparat desa meminta bule itu untuk menyapu dan memungut kembali sampah yang dia hamburkan.

Berdasarkan video yang beredar di medsos, pria asing itu terlihat membuang sampah berwadah kardus ke halaman vila yang berhadapan langsung dengan tempat tinggalnya. Beberapa saat kemudian, sejumlah warga datang. Bule yang memakai kaus hitam itu kemudian menyapu lagi sampah yang dia buang.

Menurut keterangan pada video, kejadian serupa disebut sudah terjadi dua kali. Sebelumnya, pengunggah video menyebut bule itu juga pernah menaruh empat kantong berisi sampah di depan rumah warga.

“Setelah cek CCTV, diketahui bahwa oknum WNA yang meletakkan sampah tersebut dan dikembalikan oleh warga ke depan rumah oknum WNA itu. WNA itu tidak terima, dan membalas menghamburkan sampahnya di depan rumah warga (seperti pada video),” tulis keterangan dalam video viral tersebut.

Perbekel Munggu I Ketut Darta membenarkan kejadian itu terjadi di lingkungannya. Menurutnya, video yang beredar di medsos sengaja disebarkan oleh warga setempat, tadi siang. Darta pun akan merapatkan kejadian tersebut.

“Nanti kami panggil semua yang terlibat. Kabarnya memang masalahnya sudah selesai. Tapi, kami perlu klarifikasi lagi baik si WNA, warga, dan siapa yang terlibat supaya jelas,” ucap Darta, Jumat (25/4/2025).

Darta tak tahu persis berapa lama warga asing itu tinggal di vila tersebut. Menurut keterangan warga yang dia terima, tempat tinggal bule itu dengan lokasi dalam video viral tersebut masih dalam satu kawasan vila. “Di depannya persis, satu halaman,” ujarnya.

“Ada kabar dari warga, katanya bule ini agar tempat tinggalnya bersih. Katanya nggak berlangganan tukang sampah. Nanti kejelasannya kami konfirmasi lagi,” pungkas Darta.

Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di pohon jambu di belakang rumahnya di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (23/4/2025) malam. Peristiwa tragis ini terjadi bertepatan dengan perayaan Hari Raya Galungan.

Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna mengungkapkan peristiwa bermula saat ibu korban, NLR, bersama anggota keluarga lainnya pergi ke Pura Dewa Manik di Banjar Tabu, Desa Songan B, untuk melaksanakan persembahyangan upacara piodalan sekitar pukul 17.00 Wita. “Korban, IS, tidak ikut serta dan tinggal sendirian di rumah,” ungkap Sukerna, Jumat (25/4/2025).

Sekitar pukul 22.00 Wita, keluarga pulang dari pura, tapi tidak menemukan bocah SD itu di dalam rumah. Setelah dilakukan pencarian di sekitar rumah, IS ditemukan telah tewas gantung diri pada dahan pohon jambu biji di belakang rumah.

NLR langsung berteriak meminta pertolongan. Keluarga kemudian menurunkan tubuh korban dan mencoba memberikan pertolongan, tapi nyawa IS sudah tidak tertolong.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya jeratan melingkar pada leher korban, dari bagian depan bawah hingga belakang atas. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Polisi masih menyelidiki motif di balik aksi nekat tersebut. Keluarga pun menerima peristiwa itu sebagai musibah.

“Pihak keluarga korban menyatakan menerima meninggalnya korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi mayat yang disertai dengan surat pernyataan,” imbuhnya.

Seorang warga negara asing (WNA) kedapatan mencorat-coret tembok vila di Jalan Bumbak Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Kamis (24/4/2025) dini hari. Perusakan itu membuat pekerja vila geram.

Aksi vandalisme itu viral di media sosial (medsos) setelah upaya pelaku untuk kabur justru terekam warga. Pelaku ketangkap basah mencoret tembok vila dengan cat semprot setelah sekuriti mengecek CCTV. Polisi juga datang ke lokasi.

Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma mengatakan WNA itu berasal dari Rusia berinisial EO (30) yang tinggal sementara di guest house di kawasan Canggu, Kuta Utara. Ia juga ditemani teman perempuannya, Alya (27).

“Sekuriti di vila itu yang pertama kali tahu. Dia sedang kontrol keliling, lalu cek CCTV ternyata ada orang lagi nyoret tembok di luar,” tutur Sukarma, Jumat (25/4/2025).

Sekuriti bernama Made Wirta lantas keluar untuk melihat siapa orang yang usil tersebut. Ternyata pelakunya EO. EO awalnya sempat mau lari saat dihampiri sekuriti, tapi berhasil ditangkap.

“Akhirnya dilaporkan ke warga sekitar. Situasi ramai. Setelah cek memang ada coretan di tembok vila. Warga akhirnya lapor polisi,” jelas Sukarma.

Dalam rekaman video, tembok vila itu sudah dicoret dengan dua mural bertulisan ‘eras’. Satu lagi belum selesai. Di sana juga ditemukan tiga kaleng cat bekas dan satu masih baru dalam tas.

Pengelola vila tak mau perpanjang urusan dengan bule Rusia itu. Mereka sepakat damai dan memaafkan EO. “Katanya nggak buat laporan karena pihak vila sudah dapat ganti rugi,” tegasnya.

Driver Ojol Edarkan Sabu 1 Kg di Denpasar, Upah Rp 10 Juta

Warga Angantaka Badung Tolak Pembangunan Minimarket Berjaringan

Bule Buang Sampah di Depan Vila Munggu Bali Berujung Dihukum Nyapu

Bocah SD di Kintamani Gantung Diri Saat Ditinggal Sembahyang

Bule Rusia Lakukan Vandalisme di Tembok Vila Kuta Utara