Puluhan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) menjadi korban teror panggilan tak dikenal dari nomor dengan awalan 0899. Panggilan tersebut diduga merupakan bagian dari upaya penipuan yang menargetkan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Unud, AS, mengungkapkan hampir seluruh teman sekelasnya menerima panggilan serupa. Teman sekelasnya ada 50 orang. Bahkan, teror ini juga dialami mahasiswa dari fakultas lain, khususnya angkatan 2023 dan 2024.
“Hampir teman satu kelas ditelepon dengan nomor awalan 0899. Dari fakultas teknik, fakultas pertanian, fakultas teknologi pertanian, sampai kedokteran, teman-teman di rusunawa Unud. Bahkan ada juga yang mengaku dari universitas lain di Bali,” ujar AS saat dihubungi tim infoBali, Sabtu (14/6/2025).
Meskipun AS sendiri tidak menerima panggilan tersebut, ia sempat mendampingi temannya, DS, yang menjadi korban. Penelpon mengaku sebagai anggota kepolisian dan menuduh DS terlibat dalam kasus pencucian uang ilegal. Proses interogasi bahkan dilakukan melalui Zoom.
“Awalnya, korban hanya diinterogasi terkait kasus yang disebutkan, namun tiba tiba pelaku menyuruh korban meminta uang kepada orangtua korban dengan berbohong bahwa korban menerima beasiswa. Pelaku juga menggunakan logo Universitas Udayana untuk membuat dokumen beasiswa palsu,” ungkap AS.
Pelaku menuduh DS telah menjual identitasnya senilai Rp 200 juta. DS lalu didesak untuk meminta uang kepada orang tuanya untuk mengurus perkara tersebut. Akibatnya, DS mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dan mengalami trauma mendalam.
Modus penipuan ini tidak hanya menimpa DS. Sejumlah mahasiswa lain juga melaporkan pengalaman serupa. Pelaku kerap menyebut nama fiktif ‘Puji Lestari’ sebagai pelaku sebenarnya dari kasus pencucian uang yang dituduhkan kepada korban.
“Teman-teman saya yang dihubungi pelaku selalu notice nama ‘Puji Lestari’ yang dimana kami nggak kenal sama sekali,” tutur AS.
Pelaku juga menyinggung data pribadi korban, termasuk pertanyaan soal kehilangan kartu identitas. Dari sinilah pelaku mulai menuduh korban menjual data diri mereka. Anehnya, pelaku tampak mengetahui data pribadi korban seperti nama lengkap hingga NIK.
“Setiap pelaku menelepon anak Unud, dia nyebut nama lengkap sampai NIK mereka. Ini salah satu kesaksian anak Unud yang nge-chat aku, pelakunya bilang ‘data kakak ini bocor’,” kata AS, mengutip pesan dari mahasiswa lain. penipuan online