Pendapatan PDAM Lombok Timur Ditarget Rp 3 Miliar, Separuh Masuk Kas Daerah

Posted on

Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, menargetkan pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mencapai Rp 3 miliar pada 2025. Dari jumlah tersebut, 50 persen atau sekitar Rp 1,5 miliar ditargetkan masuk ke kas daerah.

“Kalau bisa kami targetkan Rp 3 miliar lah. Dari jumlah ini kan nanti akan dibagi dua, Rp 1,5 miliar masuk ke kas daerah. Dan itu bukan omon-omon itu uang riil yang akan masuk ke daerah” kata bupati yang kerap disapa Iron seusai menghadiri rapat pelaporan direksi perusahaan milik daerah tersebut, Senin (23/6/2025) sore.

Untuk menunjang peningkatan pelayanan PDAM, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur juga telah menganggarkan pembebasan lahan untuk menambah sumber mata air. Anggaran itu sudah tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Itu murni untuk membeli lahan yang memiliki sumber mata air, ini semata-mata untuk menambah debit mata air,” jelas Iron.

Sementara, Direktur PDAM Sofyan Hakim mengungkap piutang pelanggan yang belum tertagih pada 2024 mencapai Rp 10,5 miliar. Dari jumlah tersebut, baru 50 persen yang telah ditagih. Sisanya PDAM akan melakukan penghapusan tagihan.

“Sisanya akan kami lakukan pemutihan karena sudah tidak layak tagih dengan berbagai alasan,” terang Sofyan.

Sofyan merincikan saat ini pelanggan PDAM tercatat 32.898 pelanggan. Namun, sebanyak 3.862 pelanggan dinyatakan tidak aktif dan tagihannya juga akan dihapuskan karena tidak pernah mendapatkan pelayanan dan alat pencatat meter (water meter) mereka sudah tercabut.

“Kalau menurut beberapa sumber angka Rp 5 miliar itu bisa dihapuskan cukup melalui persetujuan KPM, sementara lebih dari itu harus melalui persetujuan DPRD,” ujar Sofyan.