Pemkot Mataram Kebut Perbaikan Puluhan Bangunan Dampak Banjir Bandang

Posted on

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menggenjot proses pemulihan infrastruktur pasca banjir bandang beberapa pekan lalu. Pasalnya, hampir 100 bangunan rusak berat.

“Kita fokus mempercepat pemulihan rumah-rumah warga serta infrastruktur lainnya yang terdampak. Karena masih ada ada sebagian warga di penampungan (pengungsian),” kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana saat diwawancarai di Pendopo wali kota, Senin (21/7/2025).

Mohan menuturkan, proses pemulihan infrastruktur rumah warga dan bangunan lainnya yang terdampak sudah menunjukkan progres yang baik di sejumlah titik.

“Ada yang sudah 3 hingga 4 hari ini sudah jadi, dan ada yang baru kita mulai pasang pondasinya dulu. Mungkin tahap berikutnya, sekitar 10 hari (sudah) jadi yang untuk di Lingkungan Pamotan. Huntara yang kita buat,” jelas Mohan.

Lanjut Mohan, meski pemulihan rumah warga terus berjalan, perbaikan infrastruktur berskala besar seperti jembatan masih memerlukan waktu dan proses administrasi. Hal ini dikarenakan penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) harus tetap mematuhi ketentuan yang berlaku.

“Ini sekali lagi saya sampaikan, butuh waktu karena Belanja Tidak Terduga (BTT) yang kita gunakan itu nilainya terbatas, juga prosesnya secara administratif harus tertib. Jadi dananya sudah ada, cuma saya minta harus tetap sesuai aturan, mungkin nanti proses tender atau lelang, nilainya cukup besar, terutama untuk infrastruktur jembatan,” beber Mohan.

Sementara itu, Mohan menuturkan tim tanggap bencana Pemkot Mataram tengah mendata nilai kerugian warga Mataram yang terdampak banjir bandang.

“Perhitungan kerugian masih (terus berjalan), tim juga akan bekerja terus mendata,” kata Mohan.

Di sisi lain, selain upaya perbaikan fisik, Pemkot Mataram telah melakukan pemeriksaan kualitas air bersih milik warga. Pasalnya, banyak warga Kota Mataram yang masih menggunakan sumur bor untuk masak dan kebutuhan cuci-mencuci.

“Untuk kualitas air, kami sudah melakukan pengecekan kualitas air, karena kemarin banyak air yang masuk mungkin ke sumur, karena warga kita kebanyakan yang pakai sumur bor. Di beberapa wilayah sudah kita lakukan pengecekan dan semua aman. Tidak ada E Coli atau bakteri coliform,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Plt Kalag Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Muzaki menjelaskan, saat ini Pemkot Mataram telah menetapkan status transisi ke pemulihan selama tiga bulan, dari status sebelumnya tanggap darurat bencana 14 hari.

“Yang kita prioritaskan sekarang ada kebutuhan dasar, nanti pemerintah mencari solusinya,” kata Muzaki, Senin.

Muzaki menuturkan, dari hasil evaluasi pasca bencana, Pemkot Mataram berencana akan memberi bantuan beras, tabung gas hingga kompor gas.

“Kompor gas kita berikan karena banyak watga kita yang kompornya hanyut saat banjir, kita siapkan 1.000 unit kompor lengkap dengan tabungnya bagi warga kita yang terdampak banjir kemarin,” jelas Muzaki.