Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah menganggarkan Rp 21,6 miliar untuk pembangunan tiga gedung puskesmas pada 2025. Ketiga puskesmas itu berlokasi di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut; Desa Muncan, Kecamatan Kopang; dan Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Tengah, Suardi, mengatakan proses pembangunan ketiga puskesmas itu baru memasuki tahap pre-construction meeting (PCM) atau rapat pra-konstruksi setelah penandatanganan kontrak dengan rekanan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Baru PCM, baru memulai. Sudah kontrak semua, anggarannya Rp 20-an miliar,” kata Suardi saat ditemui infoBali, Rabu (2/7/2025).
Suardi menjelaskan Pemkab Lombok Tengah sedang melakukan perbaikan terhadap sejumlah bangunan puskesmas lama seperti di Desa Wajegeseng. Ia berharap perbaikan fasilitas itu dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap warga Lombok Tengah.
“Kami mulai lengkapi dari sarana dan prasarana, alat kesehatan, dan lain sebagainya. Agar tidak ada lagi masyarakat kami yang tidak terlayani dengan baik,” imbuhnya.
Menurut Suardi, hanya satu dari tiga puskesmas tersebut yang pembangunannya dikerjakan dari nol. Adapun, rehab berat dilakukan untuk Puskesmas Pengadang karena sudah 43 tahun belum pernah direnovasi. Demikian pula Puskesmas Muncan yang dalam kurun 20 tahun belum pernah diperbaiki.
“Makanya sudah sangat layak untuk mendapatkan rehab berat. Agar dua puskesmas ini bisa melakukan pelayanan bagi masyarakat secara maksimal seperti puskesmas yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, renovasi gedung Puskesmas Pengembur dilakukan dari nol dengan anggaran Rp 7 miliar. Ia berharap bangunan puskesmas baru itu dapat memberi pelayanan kesehatan untuk masyarakat dari Desa Tumpak, Kerame Jati, Tanak Awu, dan Kateng.
“Kalau kami lihat, itu model bangunan standar, fisiknya saja. Kalau alatnya itu butuh sekitar Rp 5 miliar lagi dan itu kami targetkan tahun 2026 sudah bisa beroperasi,” bebernya.
Suardi menerangkan pembangunan puskesmas itu juga bertujuan untuk mengoptimalkan sistem pelayanan kesehatan terpadu di Lombok Tengah. Ia menilai kebijakan ini juga mampu mengurangi penumpukan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.