Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali, diestimasikan mengalami kerugian mencapai puluhan miliar akibat diterjang banjir, Rabu (10/9/2025). Kerugian tersebut dihitung dari berbagai kerusakan, seperti infrastruktur gedung, listrik, air dan eskalator basement.
“Estimasi puluhan miliar,” kata Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Sewakadarma Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata, saat ditemui di Pasar Badung, Jumat (12/9/2025).
Kompyang mengatakan penanganan banjir di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari diupayakan secepatnya, maksimal selama 10 hari. “Bisa 5-6 hari, tergantung listrik dan air karena kendalanya gardu panelnya di basement,” terang Kompyang.
Penanganan banjir kini dibantu oleh instansi dan dinas terkait untuk melakukan pembersihan. Sebab, beberapa titik di basement masih ada genangan air.
“Yang sekarang ini kan urgent pembersihan dari lumpur. Kalau air kan sudah tersedot ini, sekarang dari lumpur debu ini yang menjadikan bekas yang harus kami bersihkan dan ini PR kami,” jelas Kompyang.
Fokus utama, terang Kompyang, adalah mengupayakan agar air dan listrik dapat kembali normal. Sebab, jika keduanya telah berfungsi normal, operasional pasar bisa berjalan kembali. Listrik di lantai tiga dan empat pasar sudah mulai berfungsi dan saat ini masih dilakukan pengecekan untuk lantai satu dan dua.
“Semua terdampak (di Pasar Badung) karena basement terendam, jumlahnya 1.698 pedagang. Kalau di Kumbasari kurang lebih sekitar seribu pedagang total semua,” beber Kompyang.