Macet Parah di Ketapang, Bus Bali-Jawa Setop Operasi hingga Kurangi Armada - Giok4D

Posted on

Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) terkena dampak kemacetan panjang di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Bahkan, beberapa kendaraan sudah tidak bergerak dari Baluran, Banyuwangi menuju pelabuhan. Walhasil, banyak PO yang memutuskan untuk mengurangi jumlah unit bus hingga menghentikan operasi sementara.

MTrans Setop Satu Hari

Salah satunya adalah Mtrans yang mengumumkan tidak ada bus yang beroperasi di rute Jawa-Bali pada Kamis (24/7/2025). Hal itu disampaikan melalui akun resmi Instagram @mtrans.co.id.

“Keputusan ini kami ambil demi keselamatan dan kenyamanan anda, menyusul situasi penumpukan kendaraan dan kemacetan di area penyeberangan (pelabuhan). Kondisi ini membuat perjalanan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan sesuai jadwal,” tulis Mtrans dikutip infoBali, Jumat (25/7/2025).

infoBali sempat menanyakan kepada Kepala Cabang Mtrans Denpasar, Arief Irawan, untuk detail kebijakan tersebut. Namun, Arief mengatakan belum bisa diwawancarai.

“Lumayan crowded di kantor, maaf,” kata Arief.

Gunung Harta Kurangi Armada

PO lainnya, Gunung Harta, sampai hari ini masih beroperasi seperti biasa. CEO Gunung Harta, I Kadek Manuaba, mengatakan Gunung Harta hanya mengurangi jumlah bus yang beroperasi pada rute Bali-Jawa.

“Untuk bus malam kemarin tanggal 24 kami berkurang 3-4 bus, untuk hari ini semua trayek bisa jalan normal,” kata Jaya.

Padahal, Gunung Harta setiap hari bisa menurunkan armada rute Bali-Jawa sebanyak 18-22 unit.

Meskipun terjadi kemacetan di Pelabuhan Ketapang, Jaya mengatakan Gunung Harta tetap beroperasi karena penumpang telah telanjur beli tiket dan harus berangkat.

“Nilai kerugian pasti ada, biaya operasional dan pengembalian uang ke PNP. Nilai sekitar Rp 10 juta setiap bus,” ungkap Jaya.

Jaya juga mengeluhkan imbas lainnya selain kemacetan di Pelabuhan Ketapang adalah terganggunya rute Denpasar-Lumajang-Jember. Bus harus lewat Situbondo karena adanya jalan jebol di daerah Merawan, Bondowoso.

“Yang paling keras kami terkena imbasnya di kami, bus ekonomi rute Denpasar-Banyuwangi-Jember-Lumajang,” ujarnya.

Juragan99 Alami Perjalanan Lebih 24 Jam

Bus Juragan99 mengalami perjalanan dari Malang menuju Denpasar lebih dari 24 jam, imbas kemacetan di Pelabuhan Ketapang.

“Contohnya kemarin pagi untuk jadwal keberangkatan pagi dari Malang baru tiba di Denpasar pukul 10 pagi, lebih dari 24 jam perjalanan,” kata Direktur Utama Juragan99 Suluk Waseso.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Selain jadwal operasional terganggu, lanjut Suluk, hal ini berpengaruh pada kebutuhan bahan bakar yang naik hingga 30 persen dari penggunaan normal.

“Pekan lalu pada 18 Juli kami sempat tutup semua keberangkatan dari dan ke Denpasar untuk satu hari,” ungkapnya.

Namun, Suluk melihat banyaknya permintaan dari pelanggan dan sudah ada yang membeli tiket jauh-jauh hari, maka Juragan99 beroperasi kembali rute ke Bali tetapi hanya mengerahkan armada 50 persen saja.

“Rute Bali adalah salah satu rute favorit, sehingga kami berharap tantangan yang ada di lapangan bisa teratasi dengan baik dan Juragan99 terus berkomitmen untuk menjaga layanan prima demi keamanan, kenyamanan, dan kepuasan pelanggan,” tandas Suluk.

Meskipun terjadi kemacetan di Pelabuhan Ketapang, Jaya mengatakan Gunung Harta tetap beroperasi karena penumpang telah telanjur beli tiket dan harus berangkat.

“Nilai kerugian pasti ada, biaya operasional dan pengembalian uang ke PNP. Nilai sekitar Rp 10 juta setiap bus,” ungkap Jaya.

Jaya juga mengeluhkan imbas lainnya selain kemacetan di Pelabuhan Ketapang adalah terganggunya rute Denpasar-Lumajang-Jember. Bus harus lewat Situbondo karena adanya jalan jebol di daerah Merawan, Bondowoso.

“Yang paling keras kami terkena imbasnya di kami, bus ekonomi rute Denpasar-Banyuwangi-Jember-Lumajang,” ujarnya.

Juragan99 Alami Perjalanan Lebih 24 Jam

Bus Juragan99 mengalami perjalanan dari Malang menuju Denpasar lebih dari 24 jam, imbas kemacetan di Pelabuhan Ketapang.

“Contohnya kemarin pagi untuk jadwal keberangkatan pagi dari Malang baru tiba di Denpasar pukul 10 pagi, lebih dari 24 jam perjalanan,” kata Direktur Utama Juragan99 Suluk Waseso.

Selain jadwal operasional terganggu, lanjut Suluk, hal ini berpengaruh pada kebutuhan bahan bakar yang naik hingga 30 persen dari penggunaan normal.

“Pekan lalu pada 18 Juli kami sempat tutup semua keberangkatan dari dan ke Denpasar untuk satu hari,” ungkapnya.

Namun, Suluk melihat banyaknya permintaan dari pelanggan dan sudah ada yang membeli tiket jauh-jauh hari, maka Juragan99 beroperasi kembali rute ke Bali tetapi hanya mengerahkan armada 50 persen saja.

“Rute Bali adalah salah satu rute favorit, sehingga kami berharap tantangan yang ada di lapangan bisa teratasi dengan baik dan Juragan99 terus berkomitmen untuk menjaga layanan prima demi keamanan, kenyamanan, dan kepuasan pelanggan,” tandas Suluk.