Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Barat (Lobar) menyoroti rencana Bupati Lalu Ahmad Zaini (LAZ) yang akan memecat ratusan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat). DPRD Lombok Barat mengingatkan LAZ agar kebijakannya tidak menimbulkan bluder. Sebab, rencana pemecatan pegawai tidak sedikit dan ditakutkan menambah pengangguran.
“Ini bicara kemanusiaan, jangan sampai setelah dipecat oleh bupati kemudian blunder, yang seharusnya mengurangi pengangguran justru dengan dipecat ratusan pegawai ini malah menimbulkan pengangguran baru,” kata Ketua Komisi IV DPRD Lombok Barat, Muhali, kepada wartawan, Jumat (08/8/2025).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengatakan LAZ harus hati-hati dalam mengambil kebijakan. Sebab, setiap pegawai RSUD Tripat mempunyai sanak keluarga yang harus dihidupi.
“Mereka kan ada yang memiliki anak, istri, ada yang akan mereka biayai. Ini yang harus dipikirkan, jangan sampai menjadi masalah di kemudian hari,” tegas Muhali.
Padahal, menurut Muhali, pegawai RSUD Tripat tetap bekerja secara aktif meskipun gaji dengan status sebagai tenaga honorer tidak seberapa.
“Kami minta harus dikaji lebih komprehensif. Makanya, kami panggil nanti Bupati LAZ terkait hal ini,” imbuh Muhali.
Menurut Muhali, tenaga medis di Lombok Barat sangat kekurangan. Jangan sampai rencana LAZ merumahkan pegawai RSUD Tripat ini menjadi preseden buruk bagi pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, LAZ meminta RSUD Tripat untuk memangkas pegawai sebanyak 30 persen karena dinilai kebanyakan. LAZ bahkan mengancam akan mengganti manajemen RSUD Tripat jika tidak mampu merealisasikan hal tersebut hingga Desember 2025.
“Saya targetkan sampai Desember 2025 harus dikurangi pegawainya sampai 30 persen. Kalau tidak diindahkan, saya akan ganti manajemen RSUD Tripat,” tegas LAZ, Kamis (07/8/2025).