Koster Minta Sutjidra-Supriatna Raih 25 Kursi DPRD Buleleng di Pileg 2029

Posted on

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali, Wayan Koster, meminta Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Buleleng, Nyoman Sutjidra, dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Buleleng, Gede Supriatna alias Dek Supit, meraih 25 dari 45 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029.

“Buleleng (sekarang) 18 (kursi) dari 45, lembek! Maka, Sutjidra sama Dek Supit tugasnya harus menjadi 25 (kursi) minimum,” kata Koster saat membuka lomba mixologi arak Bali di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, Singaraja, Buleleng, Jumat (20/6/2025).

Sutjidra dan Supriatna adalah dua kader PDIP yang kini menjabat Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Buleleng. Jika tak mampu meraih 25 kursi DPRD, Koster mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada keduanya, yakni tidak mengusulkan rekomendasi bagi pasangan Sutjidra-Supriatna saat Pemilihan Bupati (Pilbup) 2029.

“Kalau nggak sampai 25 (kursi DPRD Buleleng), cukup satu periode jadi bupati (dan) wakil bupati. Sudah itu saja, kita hitungannya riil-riil saja, sing perlu nyatua liu-liu (tidak perlu cerita banyak-banyak), tunjukan prestasi dengan baik,” jelas pria yang juga menjabat Gubernur Bali itu.

Sebelum itu, Koster sempat memuji Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya. Sanjaya yang juga kini menjadi bupati berhasil menaikkan perolehan kursi DPRD Tabanan.

“Dahulu di DPRD Tabanan turun, (dari) 32 turun ke 27, turun ke 22. Dia bilang ke saya ingin jadi ketua DPC agar perolehan kursi naik. Kalau tidak naik dia minta diberhentikan jadi ketua DPC. Saya percaya dan ternyata benar, dari 22 jadi 28 kursi, dari 28 kursi jadi 31 kursi. Tepuk tangan buat Komang Sanjaya,” ujar Koster.

“Ini baru kader, kerja serius sebagai bupati maupun sebagai kader. Kalau Buleleng belum, Gianyar oke, Bangli oke, Karangasem susah, Klungkung sudah mulai, Jembrana sudah mulai, Denpasar sudah mulai harus lebih progresif lagi untuk pemilu yang akan datang,” imbuh Koster.

Sementara Supriana mengatakan akan bekerja keras untuk mencapai target yang diminta Koster. Ia tak menampik target yang diberikan cukup tinggi.

“Kami harus capai target walaupun tinggi. Itu tantangan walau dengan situasi dan dinamika politik Buleleng yang lebih demokratis. Tentu dengan kerja keras di masyarakat dan program pemerintahan ini diharapkan bisa meraih simpati masyarakat pada pemilu dan pilkada,” terang Supriana.