Koster Desak Evaluasi Layanan Penyeberangan Setelah Tragedi KMP Tunu

Posted on

Gubernur Bali Wayan Koster menyoroti insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Ia mendesak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan penyeberangan antar pelabuhan.

Koster telah meminta agar digelar rapat koordinasi (rakor) dengan Kementerian Perhubungan dan pihak terkait. Evaluasi fokus pada pengelolaan dan operasional penyeberangan.

“Saya sudah minta rakor Kementerian Perhubungan yang melibatkan semua pihak terkait, agar melakukan evaluasi terhadap layanan penyebaran antar pelabuhan, terutama terhadap pemilik angkutan,” ungkap Koster seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali, Rabu (9/7/2025).

Ia berharap dengan diadakan rakor tersebut bisa mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi. “Iya diharapkan begitu,” imbuhnya.

Adapun bagi korban KMP Tunu Pratama Jaya, Koster berujar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana sudah memberikan santunan. Namun, ia belum mengetahui besarannya.

“Sudah dapat dari Pemda Jembrana. Belum tau berapa,” pungkasnya.

Sebelumnya, dua jenazah berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di pesisir Jembrana, Bali, akan diidentifikasi di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga hari ke-8 pencarian atau Rabu (9/7/2025), total 12 korban meninggal KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita oleh nelayan bernama Miftahul Rahman. Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek hitam dan baju hitam yang hampir terlepas dari tubuhnya. Jarak penemuan sekitar 2 kilometer (km) dari bibir pantai.

Tak berselang lama, jenazah kedua ditemukan sekitar pukul 07.30 Wita oleh empat nelayan lain dan langsung dievakuasi nelayan ke pesisir Pebuahan. Korban kedua ini mengenakan celana pendek hitam dan tidak memakai baju.

“Jenis kelamin kedua jenazah itu laki-laki dengan pakaian sudah robek dan menggunakan celana. Proses selanjutnya dua korban yang ditemukan ini akan diserahkan ke Rumah Sakit Blambangan karena semua proses identifikasi di sana dan kami laporkan juga kepada posko utama di Ketapang, Banyuwangi,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, kepada wartawan di RSU Negara, Rabu.