DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
Kepala Dusun (Kadus) Muku, Desa Rendang, Karangasem, inisial IWS, tewas gantung diri di garasi rumahnya, Minggu (28/12/2025). Kasus gantung diri ini sudah ditangani kepolisian. Dugaan sementara, IWS nekat mengakhir hidup karena masalah ekonomi.
“Motif IWS nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena faktor ekonomi,” ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Karangasem, Ipda I Nengah Artono.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Artono mengatakan istri IWS sempat terbangun sekitar pukul 05.00 Wita untuk pergi ke kamar mandi. IWS saat itu masih tertidur. Namun, sang istri tak mendapati IWS di tempat tidur ketika balik dari kamar mandi. Tanpa rasa curiga, sang istri kemudian melanjutkan pesanan menjahit pakaian.
Istri IWS kemudian diminta untuk membeli daging ayam ke pasar oleh mertuanya sekitar pukul 05.40 Wita. Sampai di garasi rumah untuk mengambil motor, ia kaget melihat IWS sudah tergantung pada balok kayu garasi rumahnya.
Melihat kejadian tersebut, istri IWS kemudian berteriak minta tolong sambil memeluk suaminya. Kerabat terdekat yang mendengar teriakan itu langsung datang untuk menurunkan IWS. Sayang, IWS sudah meninggal.
Hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh IWS. Beberapa hasil pemeriksaan juga menunjukkan jika IWS meninggal akibat gantung diri.
Kepala Desa (Kades) Rendang, I Nengah Kariasa, syok ketika mendapatkan informasi salah satu kadus-nya meninggal gantung diri. Kariasa tak mengetahui IWS nekat mengakhiri hidupnya.
“Ia (IWS) orangnya pendiam, tetapi merupakan salah satu kadus yang sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Kami sangat syok begitu mendengar informasi ini,” kata Kariasa.
