Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, meminta masyarakat, terutama para pemuda yang menganggur, untuk mengikuti seleksi magang ke Jepang. Sebab, menurutnya, kebutuhan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Negeri Samurai itu cukup banyak.
“Masyarakat kami di Lombok Timur, terutama para pemuda yang masih menganggur, supaya bersemangatlah dan enam bulan yang akan datang mereka membutuhkan 200 orang dan saya sudah meminta jatah sebanyak-banyaknya,” ucap bupati yang akrab disapa Iron itu ketika diwawancarai awak media, Senin (14/7/2025).
Iron mengeklaim telah menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang. Koordinasi dilakukan untuk meminta kejelasan terkait pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan di negara tersebut.
“Tadi malam saya bertemu pihak KBRI di Jepang, cuma saya minta job ordernya supaya kami bisa mempersiapkan sejak dini. Kami kan sudah ada BLK (balai latihan kerja) juga kan. Kalau sudah jelas misalnya untuk pabrik, perbengkelan, pertanian supaya jelas nanti kami mengklasifikasi kebutuhan,” terang Iron.
Sebagai informasi, kali ini ada sebanyak 119 orang ikuti seleksi magang ke Jepang di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Iron bersyukur, dari 119 orang itu, ada 59 pemuda asal Lombok Timur yang mengikuti seleksi.
Kepala BPVP Lombok Timur, Verry Fahrudin, menjelaskan calon pekerja magang ke Jepang akan menjalani rangkaian seleksi yang cukup ketat selama lima hari dan pelatihan dua setengah bulan.
“Nanti jika mereka berhasil mengikuti rangkaian seleksi dan pelatihan ya mereka akan diberangkatkan. Kalau tidak lulus ya tidak bisa berangkat karena seleksi ke Jepang ini cukup ketat,” terang Verry.
Selama ini, jelas Verry, Lombok Timur menjadi pengirim pekerja magang ke Jepang dengan jumlah terbanyak, “Kalau untuk kuota sebenarnya tidak terbatas, sebanyak-banyaklah, dan Lombok Timur selalu menjadi pengirim terbanyak,” ungkapnya.