Bupati Gianyar I Made Mahayastra menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan jajarannya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para pekaseh (petugas yang mengatur sistem irigasi atau subak di sawah) di ruang kerjanya, Selasa (13/5/2025). Rapat ini digelar sebagai langkah cepat merespoms merebaknya hama tikus yang menyerang tanaman padi di berbagai wilayah di Kabupaten Gianyar. Akibatnya, petani gagal panen.
Pertemuan tersebut juga menghadirkan akademisi, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), serta praktisi untuk membahas langkah apa yang harus diambil menanggulangi hama tikus agar tidak semakin meluas.
“Saya sudah berkeliling ke beberapa subak, keluhannya sama yaitu hama tikus. Untuk itu saya mengajak pekaseh, akedemisi, PHDI atau praktisi membahas langkah apa yang harus kita ambil agar hal ini segera bisa kita selesaikan,” ujar Mahayastra.
Dia menegaskan urat nadi pariwisata di Gianyar adalah pertanian sehingga perlu mendapatkan perhatian agar pertanian dapat terus berjalan dengan baik serta petani-petani dapat berdaulat.
“Kita ingin mendukung program presiden kita untuk kedaulatan pangan, jadi berdaulat secara pangan artinya kita mampu memenuhi kebutuhan pangan kita dari hasil petani kita. Petani juga berdaulat sehingga bisa menentukan nasibnya sendiri,” tegasnya.
Mahayastra meminta informasi faktual di lapangan kepada para pekaseh yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut. Permasalahan di sejumlah lahan pertanian di Gianyar sama, yakni hama tikus yang mulai menyerang tanaman padi sejak tanaman padi berusia 14 hari setelah tanam.
Untuk melakukan analisis dan rekomendasi yang harus diambil, Mahayastra meminta dua profesor, yakni I Wayan Supartha dan Dewa Ngurah Supraptha untuk memberikan pandangan sekaligus rekomendasinya terkait langkah-langkah yang harus diambil.
Supartha menekankan penyebab utama lonjakan populasi tikus ialah daya reproduksi tikus yang tinggi. Satu ekor tikus bisa beranak seratus ekor lebih dalam setahun, siklus hidup yang panjang serta adaptasi yang baik. Faktor lainnya seperti musuh alami yang sudah berkurang seperti ular dan burung hantu serta ketersediaan makanan yang selalu ada.
“Faktor ekstrinsiknya yaitu ketersediaan makanan yang selalu ada, hal ini juga menyebabkan lonjakan populasi karena tikus dapat berkembang biak dengan cepat ditambah ketersediaan pakannya ada. Ketersediaan makanan melimpah bagi tikus karena sistem tanam yang bergiliran dalam satu subak,” paparnya.
Supartha juga menyayangkan kurangnya pemantauan secara teratur yang dilakukan di sawah sehingga pengendalian hama tidak dilakukan mulai dari awal. Dia menyarankan agar Mahayastra meningkatkan kapasitas petani sebagai ahli penyakit hama tumbuhan mengingat petani lebih memahami kejadian di lapangan sehingga pemantauan dan penanganan dapat dilakukan dengan cepat.
Untuk itu, Supartha merekomendasikan agar pengendalian hama tikus pada saat padi masa vegetatif perlu sanitasi lingkungan dan kimia (rodentisida). Dia juga membeberkan per 8 Mei 2025, lahan terdampak serangan hama tikus di Subak Patas Kenderan seluas 40 hektare, Subak Kedangan Wanayu 25 hektare, Subak Kedangan Buruan 20 hektare, dan beberapa subak lainnya yang tersebar di Kecamatan Gianyar, Sukawati, Ubud, Tegallalang, hingga Blahbatuh.
“Saya sarankan demikian karena cukup efektif mengingat tikus sudah mulai melakukan penyerangan pada vase vegetatif dan merusak batang padi. Sebelum diberikan umpan beracun sebaiknya dilakukan perumpanan pendahuluan untuk membiasakan tuikus makan umpan tanpa racun selama dua sampai tiga hari,” jelasnya.
Serangan hama tikus ini pertama kali diketahui di Subak Patas yang kemudian meluas. Hingga saat ini, Dinas Pertanian Gianyar belum lengkap menerima laporan dari subak-subak yang ada di Gianyar tentang serangan hama tikus.
“Jadi kami belum bisa memberikan data pasti berapa subak yang terdampak, tidak semua subak melaporkan kejadian serangan hama tikus, entah memang tidak terdampak atau belum melapor,” ujar Kadis Pertanian Anak Agung Putri Ari. Bersama dengan ketua forum pekaseh, dia memastikan pada Jumat ini data sudah lengkap untuk memastikan bantuan yang akan diberikan Pemkab Gianyar.