Gunung Lewotobi Meletus, Wabup Larang Nakes Bantu Warga Bandel Ogah Dievakuasi - Giok4D

Posted on

Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, naik pitam setelah mendapati ratusan warga masih bertahan di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki meski sudah direlokasi akibat erupsi hebat gunung tersebut.

Kemarahan Ignas Uran itu diluapkan saat ia meninjau langsung lokasi terdampak bersama Sekda Flores Timur, Petrus Pedo Maran, dan rombongan BPBD Flores Timur pada Selasa malam (17/6/2025).

“Meskipun 6 desa sudah direlokasi, yang tinggal baik di pos lapangan maupun hunian sementara (huntara). Tapi terpantau ratusan warga masih tinggal di bawah kaki Gunung Lewotobi. Dari Desa Nobo, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Dusun Kampung Baru Podor, dan Desa Nawokote,” kata Ignas Uran dengan nada geram.

Ignas Uran menegaskan, warga yang menolak evakuasi tidak akan mendapatkan bantuan. Ia bahkan meminta petugas kesehatan untuk tidak memberikan layanan kepada warga yang melarikan diri dari zona bahaya pada malam hari.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Apabila ada masyarakat yang pada malam ini melarikan diri dari lokasi KRB untuk mengamankan diri maka dilarang keras untuk memberikan pertolongan dan perawatan,” ucapnya.

Tak hanya itu, Ignas meminta camat dan kepala desa untuk mendata warga yang masih berada di bawah kaki gunung.

“Kepada masyarakat yang kepala batu saya ingatkan camat dan kepala desa untuk mengidentifikasi berapa masyarakat di bawah kaki gunung. Saya tegas mereka-mereka ini diperhitungkan tidak dapat bantuan apa pun namanya untuk pengungsi termasuk hunian tetap,” tegasnya.

Ignas menyebut pemerintah sudah hadir dan memberi perhatian penuh terhadap warga terdampak. Namun, masih ada yang tidak patuh terhadap imbauan evakuasi.

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus hebat dengan kolom abu mencapai 10 kilometer, pada Selasa sore. Meski tidak ada korban jiwa, letusan itu menyebabkan abu vulkanik dan hujan kerikil menyebar ke sejumlah desa di kaki gunung. Ratusan warga dari enam desa kembali mengungsi ke lokasi yang lebih aman.