Giliran Itwasum Polri Turun Tangani Kasus Tewasnya Brigadir Nurhadi

Posted on

Kasus tewasnya Brigadir Muhammad Nurhadi belum tuntas. Giliran Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri mendatangi Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri juga datang ke Polda NTB.

Kedatangan tim Itwasum Polri memberikan asistensi terhadap kasus yang telah menetapkan ketiga tersangka. Ketiga tersangka adalah Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Ipda Haris Chandra dan Misri Puspita Sari, perempuan asal Jambi.

“(Memberikan) asistensi, memastikan bahwa proses yang dilakukan penyidik itu benar,” kata kuasa hukum Misri, Yan Mangandar, Senin (21/7/2025).

Menurut Yan, tim Itwasum Polri datang pada Jumat (18/7/2025). Mereka memeriksa Misri. Pemeriksaan menekankan soal ada atau tidaknya intimidasi yang diterima Misri. “Keterangan Misri sama, tidak ada yang beda, sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP),” ucap Yan.

Selain Misri, Kompol Yogi dan Ipda Haris juga turut diperiksa. Pemeriksaan terhadap Kompol Yogi turut dibenarkan kuasa hukumnya, Hijrat Prayitno. “Iya, kami dampingi pemeriksaan kemarin. Pemeriksaannya sama,” timpal Hijrat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTB, Kombes Mohammad Kholid, dan Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, belum memberikan keterangan terkait pemeriksaan tim Itwasum Polri tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan Brigadir Muhammad Nurhadi tewas di kolam Villa Tekek akibat diduga dianiaya.

“Adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Di sana (villa Tekek) telah terjadi (dugaan penganiayaan terhadap) salah seorang personel Polda NTB (yang) ditemukan meninggal dunia di dalam kolam,” terang Syarif, Jumat (4/7/2025).

Hasil autopsi dokter forensik, ditemukan sejumlah luka pada tubuh Nurhadi. Yang paling fatal, ditemukan patah tulang lidah korban. Patah tulang itu 80 persen diakibatkan karena akibat cekikan atau tekanan pada area leher.

Akan tetapi, pelaku penganiayaan terhadap Brigadir Nurhadi dari tiga tersangka yang sudah ditahan di Rutan Polda NTB itu masih misteri hingga kini. Pasalnya, penyidik belum menemukan pelaku penganiayaan tersebut.

“(Dugaan pelaku penganiayaan mengakibatkan Brigadir Nurhadi tewas) Itu masih kita dalami,” jelas Syarif.

Brigadir Muhammad Nurhadi meninggal Rabu malam (16/4/2025) saat pesta bersama dua atasannya dan dua orang lady companion (LC). Korban sempat diperiksa tim medis, namun nyawanya tak tertolong.

Kematian Nurhadi ini diduga janggal. Sehingga Polda NTB melakukan ekshumasi pada Kamis (1/5/2025) untuk dilakukan autopsi meskipun awalnya pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.