Erupsi Lewotobi Ganggu Penerbangan, Imigrasi Minta WNA Perpanjang Izin Tinggal - Giok4D

Posted on

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo mengingatkan warga negara asing (WNA) untuk segera mengurus perpanjangan izin tinggal. Sebab, sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, terganggu akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Kami memahami bahwa kondisi alam seperti erupsi Gunung Lewotobi dapat mempersulit akses transportasi. Namun demikian, WNA yang terdampak tetap wajib memperhatikan masa berlaku izin tinggalnya dan segera mengajukan perpanjangan sebelum berakhir,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, Rabu (18/6/2025).

Charles menjelaskan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki ke Level IV (Awas). Peningkatan status ini meningkatkan potensi terganggunya aktivitas masyarakat, penerbangan, serta mobilitas WNA di wilayah terdampak.

“WNA dan penjamin atau sponsornya agar tidak menunda pengurusan perpanjangan izin tinggal guna menghindari risiko pelanggaran keimigrasian berupa overstay yang dapat menimbulkan sanksi administratif hingga tindakan hukum,” tegas Charles.

Dalam situasi darurat, dia melanjutkan, Imigrasi akan mempertimbangkan kondisi force majeure dengan pendekatan humanis. Namun, proses perpanjangan izin tinggal tetap harus diajukan secara resmi sesuai prosedur yang berlaku. Perpanjangan izin tinggal dapat dilakukan secara online atau datang langsung ke kantor imigrasi.

Menurut Charles, penjamin atau sponsor juga memiliki tanggung jawab hukum untuk memastikan keberadaan dan kepatuhan hukum WNA yang dijaminnya. Termasuk saat menghadapi keadaan luar biasa seperti bencana alam.

“Kami mengimbau para sponsor untuk turut memantau kondisi orang asing yang dijaminnya. Jika mengalami kendala, segera koordinasikan dengan kami agar tidak sampai terjadi overstay yang sebenarnya dapat dicegah,” ujar Charles.

Sebelumnya, sebanyak 12 penerbangan di Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pembatalan penerbangan dilakukan oleh maskapai masing-masing hari ini.

“Untuk penerbangan, sementara ini sudah terdapat pembatalan sebanyak 12 flight (maskapai) AirAsia, Wings Air, dan Batik Air untuk penerbangan pagi hingga siang hari ini,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Ceppy Triono, Rabu.

Menurut Ceppy, pembatalan penerbangan itu dilakukan maskapai karena ada sebaran abu vulkanik di ruang udara NTT hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menegaskan keputusan itu diambil demi keamanan penumpang pesawat.

Akibat gangguan penerbangan itu, puluhan turis asing yang tertahan di Bandara Komodo memilih meninggalkan Labuan Bajo menggunakan kapal cepat atau speedboat. Sebagian besar wisatawan asing itu memilih menyeberang ke Pulau Lombok, NTB, untuk selanjutnya berlayar menuju Bali.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo membuka posko kesiapan transportasi laut imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Posko tersebut berada di kawasan Marina Waterfront, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

“Posko ini dibentuk sebagai bentuk respons cepat guna memberikan pelayanan kepada penumpang dan wisatawan yang akan keluar maupun menuju Labuan Bajo melalui moda transportasi laut, mengingat transportasi udara terganggu akibat abu vulkanik,” kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Rabu.

KSOP Labuan Bajo melibatkan sejumlah pihak dalam dalam pembentukan posko ini. Termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya.

Stephanus mengatakan pembentukan posko itu sebagai tindak lanjut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan otoritas Bandara Komodo terkait pembatalan sejumlah penerbangan akibat adanya sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi.

“Posko akan beroperasi hingga kondisi dinyatakan normal kembali dan seluruh moda transportasi berfungsi seperti sedia kala,” ujar Stephanus.

Ia mengatakan KSOP Labuan Bajo juga telah melakukan koordinasi dengan pelabuhan-pelabuhan di wilayah NTT, NTB, dan Bali guna memastikan kesiapan dalam menerima penumpang dan wisatawan dari dan menuju Labuan Bajo.

“Sebagai langkah antisipatif, KSOP juga telah menerbitkan Notice to Mariners (NTM) terkait kondisi ini, untuk memberikan panduan dan informasi terkini kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut,” tandas Stephanus.

KSOP Labuan Bajo Buka Posko Transportasi Laut