Duit Turis Rp 10 Juta Hilang di Pesawat Saat Berlibur ke Bali, Diduga Dicuri

Posted on

Seorang wisatawan domestik (wisdom), Febrico, kehilangan uang kurang lebih Rp 10 juta di pesawat Garuda Indonesia saat berlibur ke Bali, Kamis (19/6/2025). Uang Febrico hilang diduga akibat dicuri.

“Atas hal ini, klien kami sangat kecewa dan akan mengambil tindakan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib guna mendapatkan keadilan,” kata kuasa hukum Febrico, Edward TPHL Tobing, dalam siaran pers kepada infoBali.

Edward menuturkan kliennya melakukan perjalanan dari Jakarta untuk berlibur ke Bali. Febrico terbang dengan menumpangi pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 402. Pesawat boarding pukul 06.35 WIB.

Febrico duduk di bangku 31J sebagaimana yang tercantum dalam boarding pass. Ia kemudian menaruh tas bawaan di bangku yang didudukinya. Pesawat kemudian mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 10.00 Wita.

“Klien kami keluar dari pesawat, kemudian menuju pintu kedatangan. Ternyata, karena adanya notifikasi dari Airpod yang dimilikinya, barulah diketahui tasnya tertinggal di dalam pesawat, tepatnya di bangku nomor 31J,” terang Edward.

Klien Edward kemudian mendatangi bagian lost and found di Bandara Ngurah Rai. Setelah itu, petugas meminta bantuan ke petugas lain untuk mengambil tas Febrico yang tertinggal di pesawat. Seusai diambil, tas itu kemudian diberikan kepada Febrico.

Febrico lantas mengecek tasnya setelah diserahkan oleh petugas. Seusai dicek, Febrico akhirnya mengetahui duit kurang lebih sebanyak Rp 10 juta di tas miliknya itu telah raib.

Febrico lantas komplain ke petugas terkait pengambilan tas tersebut. Petugas kemudian memberikan video rekaman penggeledahan tas tersebut. Namun, menurut Edward, pemeriksaan bagian tas tak dilakukan secara keseluruhan.

“Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00-11.30 Wita. Pramugara dari maskapai Garuda atas pesawat tersebut juga dihadirkan di ruang lost and found guna memberikan penjelasan,” terang Edward.

Menurut Edward, pramugara Garuda Indonesia saat itu memohon kepada Febrico agar memberikan pesawat terbang sesuai jadwalnya. Pramugara juga berjanji masalah itu akan diselesaikan. Namun, sampai saat ini belum ada penjelasan dari Garuda Indonesia.