Dua jemaah haji asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meninggal dunia menjelang dan saat pelaksanaan ibadah haji 2025. Salah satu di antaranya, atas nama Syamsudin Hasanuddin (84), wafat di Makkah, Arab Saudi, dan telah dimakamkan di sana.
Sementara itu, satu jemaah lainnya, Muhammad Tan (64), meninggal sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci. Ia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Surabaya sebelum dinyatakan tidak layak terbang karena kondisi kesehatan.
“Jadi satu meninggal sebelum terbang atas nama Muhammad Tan. Sehingga dibawa keluarga ke kampung halaman,” ujar Kepala Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Hasan Manuk, Jumat (13/6/2025).
Hasan menambahkan, Syamsudin Hasanuddin meninggal dunia pada 11 Juni 2025 di Makkah. Penyebab kematian diduga karena faktor usia dan gangguan kesehatan.
Selain dua jemaah yang meninggal, terdapat pula satu jemaah asal NTT yang hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Surabaya. Jemaah tersebut adalah Usman Mbatung dari Kabupaten Sikka.
Ia memastikan bahwa seluruh jemaah yang diberangkatkan telah melalui pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan pendampingan dari tenaga medis, baik sebelum keberangkatan maupun selama berada di Arab Saudi. “Namun yang namanya ajal setiap orang tidak ada yang tahu,” katanya.
Tahun ini, total jemaah haji asal NTT berjumlah 668 orang. Mereka terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter), yakni kloter 74 dan 75, yang berangkat melalui Embarkasi Surabaya.
Rinciannya, kloter 74 seluruhnya merupakan jemaah asal NTT sebanyak 380 orang. Sedangkan kloter 75 merupakan gabungan jemaah dari NTT dan Jawa Timur
“Lama mereka di Arab Saudi kurang lebih 41 hari setelah tiba di sana, Mudah-mudahan semua jemaah haji yang disana tetap dalam keadaan sehat hingga kembali ke NTT,” pungkas Hasan.
Secara nasional, Kementerian Agama RI mencatat bahwa hingga pertengahan Juni 2025, sebanyak 221 jemaah haji Indonesia telah meninggal dunia di Arab Saudi.
