Hujan deras sedari Sabtu (27/12/2025) hingga Minggu (28/12/2025) menyebabkan genangan air beberapa titik di Denpasar, terutama wilayah Sanur. Daerah yang tergenang di kawasan Sanur meliputi Jalan Bumi Ayu dan Jalan Betngandang I.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Denpasar mengungkapkan ada dua penyebab air menggenang di kawasan Sanur. Pertama, Sanur merupakan daerah cekungan. Kedua, air laut yang naik.
“Sebenarnya memang daerah cekungan, di samping kondisi air laut naik dua setengah meter, memang siklus tahunan,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Denpasar, Ketut Ngurah Artha Jaya, ketika diwawancarai infoBali, Senin (29/12/2025).
Jaya mengungkapkan posisi saluran antara sungai dan laut memiliki perbedaan yang tipis, terutama daerah hilir, khususnya di Tukad Loloan, Sanur. Hal itu menyebabkan aliran lambat sehingga meluap, ditambah adanya hujan deras terus-menerus.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Namun sekarang air laut sudah mulai surut, makanya saluran air juga menyurut. Tidak ada korban, cuma terendam saja karena kami langsung tangani,” kata Jaya.
Dinas PUPR Denpasar telah mempersiapkan alat sejak Jumat (26/12/2025). Kemudian, berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk melakukan penyedotan dengan menggunakan vacuum jetting pada Sabtu (27/12/2025).
Setelah itu, air kemudian dikeluarkan di daerah dengan saluran air yang aman atau tidak terdampak, seperti Waduk Muara Nusa Dua. Dinas PUPR turut menyediakan pompa air untuk alternatif lain.
Jaya menegaskan Dinas PUPR Denpasar telah mengupayakan pembersihan sungai guna meminimalisasi banjir. Namun, kawasan Sanur tetap tergenang karena hujan terlalu lebat dan air laut naik.
“Kalau sampah itu kan emang ada beberapa titik yang tersumbat sampah. Kami sudah lakukan pembersihan, tetapi memang curah hujan terlalu lebat dan kondisi air laut naik,” jelas Jaya.
