DGW Diduga Dianiaya oleh Anggota TNI, Keluarga Minta Tindakan Tegas

Posted on

DGW (32), warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga dianiaya empat anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dari Komando Rayon Militer (Koramil) 1624-06/Boru, Kamis (1/5/2025). DGW dicambuk hingga direndam air.

“Setelah dicambuk dan dihajar, korban (DGW) direndam di dalam air,” kata keluarga korban, OW (32) kepada infoBali.

Penganiayaan itu berawal saat DGW membonceng istri dan anaknya ke Puskesmas Boru untuk mendapat penanganan medis, Rabu (30/4/2025). DGW dalam perjalanan berpapasan dengan seorang anggota TNI berpakaian lengkap mengangkut pakan sapi menggunakan motor matic. Pakan sapi yang terlalu panjang itu hingga ‘menyapu’ jalanan.

Akibat hal itu, DGW kesulitan mengendarai motornya. Sebab, pakan sapi itu menyebabkan abu vulkanis di jalanan beterbangan dan mengganggu jarak pandang DGW.

DGW saat itu memberi aba-aba dengan tangannya serta memberi teguran agar kecepatan kendaraan anggota TNI itu dikurangi. Namun, anggota TNI itu malah berkomentar ‘kalau tegur ya tegur rumput pakan sapi’.

Anggota TNI itu lantas bergelagat seolah-olah ingin beradu fisik dengan DGW. Melihat hal itu, DGW lantas mengambil ponselnya dan mendokumentasikan kejadian itu agar punya bukti valid jika terjadi sesuatu dengan dirinya.

OW mengungkapkan anggota TNI itu sempat meminta agar video dihapus. Namun, DGW bersikeras tak mau menghapusnya. Tak lama kemudian, seorang warga yang kebetulan lewat melerai kejadian tersebut.

DGW kemudian menghapus video karena situasinya sudah baikan. Dia kemudian melanjutkan perjalanan ke Puskesmas Boru.

Keesokan harinya, Kamis (1/5/2025), DGW dijemput dua anggota TNI di rumahnya agar melakukan mediasi damai di Koramil 1624-06/Boru. DGW kemudian bergegas bersama istrinya menuju 1624-06/Boru.

Namun, setibanya di 1624-06/Boru, istri DGW tidak diizinkan masuk di dalam salah satu ruangan. Hanya DGW yang diizinkan masuk. DGW kemudian diintimidasi dan dianiaya empat anggota TNI. “Dicambuk dan dihajar, korban direndam di dalam air,” jelas OW.

Keluarga DGW meminta Dandim Flores Timur secepatnya mengambil sikap tegas dan transparan dalam penanganan kasus empat anggota TNI yang menganiaya DGW.

Komandan Kodim 1624/Flores Timur, Letkol Inf M Nasir Simanjuntak, mengatakan persoalan empat anggota TNI itu sudah ditangani.

“Sudah diurus Pak. Mereka akan komunikasi. Ada persoalan dikit di jalan, tetapi sudah saya suruh baikan karena mereka rupanya satu wilayah,” ujar Nasir saat dihubungi infoBali.